Aksi pelecehan di ruang publik semakin hari ternyata sangat mengkhawatirkan. Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang ibu rumah tangga menjadi korban pelemparan sperma oleh oknum tak dikenal. Dilansir dari news,detik.com, pelaku saat itu meraba dan menggesek kemaluannya sendiri, kemudian melemparkan sperma miliknya.
Atas peristiwa yang terjadi, Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni, menilai hal ini masuk dalam bentuk ekshibisionisme yang agresif. Tak sekali terjadi, perilaku tersebut kini dianggap sangat meresahkan kaum wanita yang kerap menjadi sasaran. Lantas, seperti apa ekshibisionisme tersebut?
Ada banyak kelainan menyimpang pada lawan jenis yang diidap oleh seseorang. Salah satunya adalah ekshibisionisme. Diambil dari asal kata “Exhibit” yang berarti memamerkan atau menunjukan. Mereka yang mengidap kelainan ini, biasanya akan mempertontonkan bagian pribadinya (kemaluan), terhadap orang lain.
Bagi seorang pria, mereka yang berperilaku ekshibisionisme kerap mencari sasaran seorang wanita. Jika sudah menemukan target yang dituju, para ‘tukang pamer’ ini biasanya akan mempertontonkan atau memainkan kemaluan miliknya. Jelas, tujuannya adalah mencari sensasi dan kepuasan diri setelah melakukan hal tersebut.
Karena umumnya dilakukan sebagai wujud memuaskan ‘fantasinya’, tindakan semacam ini juga termasuk sebagai pelecehan seksual. “Pertama itu kan kalau yang mempertunjukkan alat kelamin bagian dari ekshibisionisme, kalau dalam kategori psikologi itu bagian dari sesuatu yang tidak sehat. “Kalau itu pasti masuk dalam kategori pelecehan seksual, ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni yang dikutip dari news.detik.com.
Kevin L. Nadal dalam The SAGE Encyclopedia of Psychology and Gender (2017), yang dikutip dari tirto.id menuliskan, umumnya pelaku ekshibisionis adalah pria, dengan mayoritas perempuan yang kerap menjadi korban. Tak heran bila kaum hawa akan merasa risih dan ketakutan jika menghadapi kejadian semacam ini.
Secara umum, gejala ekshibisionisme terlihat pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Meski demikian, perbuatan tersebut akan menurun seiring dengan semakin bertambahnya usia. Dilansir dari tirto.id, pengidap ekshibisionisme memiliki kecenderungan pamer bagian pribadinya masing-masing, yakni pada anak-anak pra remaja, orang dewasa, atau bahkan keduanya.
BACA JUGA: Heboh Pelecehan di KRL, Kenali Modus Para Pelaku Saat Melakukan Perbuatan Bejadnya
Tak hanya dianggap meresahkan kaum wanita, perilaku ekshibisionisme tersebut juga dianggap sebagai ‘teror’ yang termasuk kategori pelecehan seksual. Termasuk peristiwa di atas, para wanita juga harus mulai waspada karena para pelaku ekshibisionisme masih banyak yang berkeliaran di luar sana.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…