Categories: Tips

5 Fakta Tersembunyi di Balik Megahnya Gunung Everest

Mount Everest, apa yang muncul di pikiranmu jika mendengar nama ini? Pasti tentang hal-hal menakjubkan, misalnya gunung paling tinggi di dunia, tempat yang paling dekat dengan langit, serta deretan ungkapan keren lainnya. Memang tidak bisa dipungkiri kalau gunung Everest menyajikan sejuta keindahan yang tidak bisa ditemui dimana pun. Sehingga tak heran jika banyak orang yang jadi harum namanya ketika bisa mencapai puncaknya yang diselimuti salju abadi.

Namun hanya sebatas ini yang kita tahu tentang gunung yang katanya paling tinggi di dunia ini. Padahal cukup banyak fakta lain yang tak kalah menakjubkan dari Everest. Misalnya julukan sebagai gunungnya laba-laba, punya beberapa nama unik, dan masih banyak lagi yang lain. Berikut ulasannya.

1. Dijuluki Gunungnya Laba-Laba

Meskipun Everest tidak karuan tingginya bahkan sampai bikin pendakinya susah bernafas, namun di sini kamu akan selalu bisa menemukan laba-laba Everest. Sangat menarik karena lingkungan di sekitar sini terlalu mustahil untuk ditinggali sebagai habitat. Sama seperti jenis laba-laba lain, Everest Spider ini hidup normal dengan berburu serangga-serangga kecil. Jumlah mereka sendiri lumayan banyak dan penyebarannya lumayan padat, bahkan bisa ditemui pula di puncak.

Laba-laba Everest, hewan dengan habitat paling tinggi di dunia [Image Source]
Laba-laba jenis peloncat ini punya mekanisme berburu yang unik. Selain mengejar mangsanya, ia juga menunggu di sebuah tempat. Ketika angin Everest yang super dingin itu berhembus, maka laba-laba Everest akan lompat dan menerkam mangsanya. Karena habitnya yang tinggi ini, laba-laba unik tersebut bisa dibilang hewan yang paling tinggi tempat habitatnya.

2. Dua Orang Telah Menaklukkan Puncak Everest Sebanyak 21 Kali

Butuh perjuangan yang tak main-main untuk bisa menaklukkan puncak Everest. Selain butuh persiapan fisik tapi juga mental. Pasalnya ini mungkin jadi tempat terakhir yang dikunjungi karena medannya yang benar-benar ekstrem. Semengerikan inilah bayangan tentang pendakian Everest. Tapi, hal tersebut sama sekali tak terlihat dari wajah dua orang pendaki legendaris bernama Apa Sherpa dan Phurba Tashi. Percaya atau tidak, dua orang ini tercatat sudah menaklukkan puncak Everest sebanyak 21 kali. Jumlah yang sangat gila tentunya.

Saking seringnya mendaki Everest, mungkin Apa Sherpa sudah seperti juru kunci di sana [Image Source]
Setidaknya dalam setahun sekali mulai 1990 sampai 2011 Apa melakukan pendakian. Phurba tercatat juga melakukan hal yang sama dengan waktu yang random. Kerennya lagi, masing-masing pernah melakukan hiking solo alias sendirian.

Apa mengatakan rekor ini akan sedikit susah untuk ditaklukkan sekarang. Pasalnya, kini Everest sudah jauh berbeda dari beberapa dekade yang lalu. Gara-gara global warming medan yang dihadapi pendaki bakal lebih sulit lagi. Entah karena salju longsor atau glacier yang mencair akibat kenaikan suhu.

3. Everest Ternyata Bertumbuh

Sebelumnya cukup banyak perdebatan tentang berapa tinggi sebenarnya dari gunung ini. Namun akhirnya pada tahun 2010 lalu disepakati jika tingginya mencapai 8.848 meter. Ternyata angka ini berubah lagi setelah dilakukan pengukuran ulang beberapa tahun kemudian. Hasil pengukuran yang baru menunjukkan angka 8.850 meter. Terjadilah perdebatan sekali lagi hingga akhirnya diketahui jika gunung Everest ternyata tumbuh.

Tiap tahunnya, gunung ini ternyata makin tumbuh [Image Source]
Menurut peneliti, gunung ini tumbuh sekitar 4 milimeter tiap tahunnya. Alasan kenapa hal ini bisa terjadi karena lempeng Bumi yang terus bergerak dan akhirnya seperti menekan terus Everest ke atas. Gempa beberapa waktu lalu mungkin juga adalah bagian dari proses pertumbuhan sang gunung tertinggi ini meskipun mengakibatkan banyak kerusakan di Nepal dan sekitarnya. Nah, jika tiap tahunnya bisa tumbuh sedemikian banyak, maka bayangkan 50 atau 100 tahun lagi seberapa tinggi gunung Everest jadinya.

4. Punya Nama yang Berbeda

Meskipun kita mengenalnya dengan Everest, gunung ini memiliki nama alternatif yang lain. Misalnya adalah ‘Chomolungma’ yang berarti Dewi Gunung, julukan ini sendiri berasal dari kata Tibet. Lalu ada pula ‘Sagarmatha’ dari bahasa Nepal yang artinya adalah Kening langit. Sagarmatha ini sering sekali disebut sebagai alternatif pengganti Everest.

Sagarmatha, salah satu nama alternatif Everest yang paling terkenal [Image Source]
Nama Everest sendiri tidak tercipta begitu saja. Ternyata ada latar belakang di balik penggunaan nama tersebut. Diceritakan suatu ketika seorang pendaki asal Inggris bernama Andrew Waugh berhasil menaklukkan gunung ini. Sayangnya ketika ia ingin memberikan nama, tidak ada satu pun kosa kata daerah lokal yang diketahuinya. Hingga akhirnya ia menggunakan Everest yang diambil dari kata penjelajah Everest pertama dari Inggris bernama George Everest. Gunung ini juga pernah berganti nama Peak XV namun pada tahun 1865 dikembalikan lagi menjadi Everest.

5. Everest Bukan yang Paling Tinggi di Dunia

Meskipun terkenal dengan julukan tempat yang paling dekat dengan langit, tapi Everest ternyata bukan gunung yang paling tinggi di dunia. Mauna Kea, gunung berapi non aktif yang ada di Hawai ini adalah yang paling tinggi. Padahal kalau dihitung secara kasat mata sih tingginya hanya sekitar 4.205 meter. Lalu kenapa bisa dikatakan demikian?

Jika diukur dari bawah lautan, maka Mauna Kea jadi yang paling tinggi di dunia [Image Source]
Mauna Kea memang hanya separuh dari Everest tingginya, namun ketika dimensi perhitungannya diganti, selisih kedua gunung ini sangat jauh. Ya, ternyata sebagian besar tubuh Mauna Kea terkubur dalam lautan. Nah, jika dihitung secara keseluruhan, tinggi gunung ini mencapai 10.200 meter. Selisih hampir 2000an meter dari dengan puncak tertinggi di dunia. Namun karena ukurannya di bawah permukaan laut, maka tentu saja Everest jauh lebih tinggi.

Mungkin sudah hampir ribuan orang yang sukses menancapkan kakinya di puncak tertinggi dunia itu, termasuk orang-orang Indonesia. Salah satunya yang paling fenomenal adalah Clara Sumarwati. Wanita asal Yogyakarta ini menjadi perempuan Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang berhasil menuju puncak Everest. Tentu sangat membanggakan dong, selain karena jadi yang pertama Everest tidak mudah untuk didaki apalagi bagi seorang wanita.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

23 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago