Masifnya pembangunan infrastruktur di wilayah Timur Indonesia seperti Papua mulai menunjukkan hasilnya. Hal ini terlihat dari berdirinya Jembatan Holtekamp, ikon Indonesia bagian timur yang bakal segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari Finance Detik, pembangunannya membutuhkan biaya Rp 1,5 triliun.
Jembatan dengan cat berwarna merah terang itu, berdiri gagah di atas Teluk Youtefa, Provinsi Papua. Jelas keberadaannya sangat menguntungkan bagi masyarakat setempat. Terutama untuk mempermudah akses transportasi dan mempersingkat waktu tempuh. Seperti apa sosoknya?
Setelah pengerjaannya selesai, Jembatan Holtekam yang menjadi ikon bagi Kota Jayapura dan Papua itu bakal segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari Finance Detik, Jembatan Holtekamp merupakan jembatan terpanjang di Papua dengan panjang total 733 meter dan lebar 21 meter. Tak hanya menjadi yang terpanjang, jembatan ini juga dirancang agar bertahan selama 100 tahun ke depan.
Dengan desain melengkung dan dicat dengan warna merah, Jembatan Holtekamp berdiri gagah di atas Teluk Youtefa, Papua. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bentang utama dengan panjang 433 meter saat ini progresnya selesai (biaya pembangunan Rp946 miliar). Bahkan seperti yang dikutip dari Detik, biaya pembangunan jembatan diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
Sebagai penghubung antara daerah Hamadi dan Holtekamp, jembatan itu menjadi bagian penting bagi kelancaran transportasi masyarakat. Bahkan, bangunan tersebut bisa mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jaya Pura menuju Skow, Distrik Muara Tami yang merupakan perbatasan RI-Papua Nugini. Rinciannya, jarak yang ditempuh pun menjadi lebih pendek hanya sekitar 12 KM saja dengan estimasi waktu sekitar 15 menit perjalanan.
Jembatan Holtekamp merupakan bagian dari salah satu megaproyek di Papua yang selama ini menjadi konsentrasi pemerintah. Alhasil, infrastruktur penghubung yang berlokasi di Jayapura ini menjadi komponen penting dari jaringan jalan Trans Papua sepanjang 4.325 km. Dimulai pada 9 Mei 2015 silam, nama resminya adalah Jembatan Layang Hamadi-Holtekamp.
Meski dibangun di Papua, proses pengerjaan struktur baja pada Jembatan ternyata dilakukan oleh PT PAL Surabaya. Bentang jembatan dengan panjang masing-masing 112 meter, mempunyai berat total hingga 2.000 ton. Saat dikirim,prosesnya memakan waktu hingga 28-30 hari dengan menempuh jalur laut. Bahkan, pengiriman ini ternyata menyabet dua rekor pada Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai pengapalan rangka baja pelengkung tengah secara utuh dan menempuh jarak 3.200 km.
BACA JUGA: 5 Infrastruktur Besar di Indonesia Bernilai Ratusan Miliar yang Selesai di Tahun 2018
Dengan adanya Jembatan Holtekamp yang bakal segera diresmikan oleh Jokowi, harapannya agar infrastruktur tersebut menunjang kebutuhan masyarakat Papua. Terutama kemudahan dalam akses transportasi. Semoga saja peresmian Jembatan Holtekamp bisa diikuti dengan pembangunan infrastruktur lainnya.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…