Ada yang ganti nama, nih. Bukan orang, melainkan platform media sosial yang digunakan oleh miliaran orang, yaitu Facebook. Ya, jejaring sosial yang biasa dipakai untuk berbagi apa saja bareng orang lain itu, resmi memiliki nama baru, yaitu Meta.
Meta merupakan induk perusahaan dari semua media sosial yang dinaungi CEO Mark Zuckerberg. Sebagai catatan, pria yang pernah ikut Pak Jokowi blusukan ke Pasar Tanah Abang itu, memegang Facebook, WhatsApp, Instagram, dan banyak lagi lainnya. Berikut adalah fakta tentang Meta, induk semang dari perusahaan media sosial terbesar di dunia.
Jumat (29/10) dini hari, atau Kamis (28/10) waktu Amerika Serikat, CEO Mark Zuckerberg secara resmi mengumumkan perubahan nama grup perusahaannya. Identitas baru tersebut adalah Meta, yang menaungi media sosial dan perusahaan-perusahaan yang sebelumnya di bawah Facebook Inc. Pria yang akrab disapa Zuck itu, mengambil momen konferensi tahunan Connect untuk pengumuman tersebut.
Perubahan nama menjadi Meta, tak secara sembarangan dilakukan oleh Zuckerberg. Ia mengatakan, terselip tujuan besar yang saat ini sedang dibangun perusahaannya. Sebagai catatan, Zuck punya impian untuk menggabungkan dunia nyata dengan virtual lewat istilah “Metaverse.” Perubahan nama ini, tampaknya juga merupakan strategi untuk semakin memperkenalkan Metaverse kepada masyarakat.
Untungnya, pengguna medsos bikinan Zuckerberg nggak perlu ikutan heboh dengan Metaverse ini. Perubahan nama Facebook Inc. menjadi Meta, tidak akan memberikan nama baru bagi aplikasi-aplikasi jejaring sosial lainnya. Facebook akan tetap memiliki namanya yang legendaris. Begitu juga dengan Instagram, WhatsApp, dan lain-lain tak akan ikut-ikutan berubah nama, setidaknya untuk saat ini.
Seperti dijelaskan di atas, bahwa perubahan nama Facebook Inc. menjadi Meta tidak memberikan dampak besar bagi semua media sosial yang ada di bawah naungannya. Hanya ada perubahan kecil pada kode saham yang dipasarkan. Bila sebelumnya saham Facebook Inc. di bursa dinamai dengan “FB,” bersamaan dengan perubahan nama menjadi Meta, kode sahamnya juga akan berganti menjadi MVRS per 1 Desember nanti.
Lewat surat terbukanya, Zuckerberg menjelaskan bahwa ia berharap Meta nantinya bisa menjadi ekosistem digital berbiaya rendah. Menurutnya, ekonomi internet saat ini dihambat oleh biaya tinggi dan kurangnya variasi pilihan bagi konsumen. Impiannya adalah mengajak banyak orang untuk berjalan bersamanya, menciptakan ekosistem digital tersebut. Semakin banyak orang semakin baik karena akan membuat biaya semakin murah. Bila miliaran orang menyukai layanannya, ratusan juga bisnis juga akan mengandalkan Metaverse.
BACA JUGA: Menilik Keberadaan Facebook yang Diramalkan Bakal Jadi ‘Kuburan Massal’ di Masa Depan
Ujung-ujungnya duit? Tidak juga, mengingat di era yang serba digital, impian Mark Zuckerberg itu nantinya akan semakin memudahkan banyak orang. Namun layak ditunggu, gebrakan-gebrakan seperti apa yang nantinya akan dibawa oleh Zuck ke dalam Metaverse.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…