Tren era millennial saat ini, sebagian orang menganggap kaum adam terlihat keren jika memiliki tubuh kekar berotot. Karena itu, kebanyakan laki-laki hanya percaya diri minimal saat perutnya six pack. Namun tidak sedikit juga laki-laki yang mengidamkan bentuk tubuh layaknya binaragawan. Karenanya tak heran arena gym nampak tak pernah sepi. Juga, toko-toko yang menjual suplemen pemicu perbesaran otot pun ramai dikunjungi. Dan steroid, merupakan salah satu cara cepat untuk memperbesar otot yang menjadi pilihan banyak orang.
Steroid yang dimaksud adalah steroid anabolic yang sebenarnya dilarang penggunaannya tanpa resep dokter. Sebab ternyata, banyak bahaya yang mengancam kesehatan akibat obat ini. Bahkan untuk kasus serius, bisa sampai menyebabkan kehilangan nyawa. Nah, berikut ini beberapa bahaya yang wajib diketahui para cowok.
Terlalu sering menggunakan steroid anabolic memang membuat otot membesar dalam waktu relatif singkat. Sayangnya, kelebihan unsur ini akan membuat disfungsi ereksi, testis mengerut, produksi sel sperma turun, bahkan paling parah sampai pada tahap ketidaksuburan.
Perlu diketahui, konsumsi obat steroid melalui mulut akan diposes oleh liver sebagai organ penyaring. Proses selanjutnya, steroid akan diurai oleh liver dengan bantuan enzim yang kemudian diteruskan ke aliran darah. Akibatnya, liver mengalami kenaikan enzim selama mencerna steroids. Maka saat penggunaan steroid sampai di ambang batas normal, resiko gangguan liver akan dihadapi pemakainya.
Hampir sama dengan liver, ginjal juga organ yang dirugikan saat melakukan konsumsi steroids. Jika tidak diimbangi dengan minum air, peningkatan aktivitas pada organ ini karena steroid bisa berakibat fatal. Juga, pada pemakaian dosis terlalu tinggi, resiko gagal ginjal memiliki peluang yang cukup besar
Pemakaian steroid mempengaruhi naik turunnya kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol baik yang malah turun akibat steroid. Sebaliknya kolesterol LDL yang merupakan kandungan jahat justru menjadi naik. Turun dan naikknya kolesterol dilihat dari jenis steroid yang dikonsumsi masing-masing orang.
Konsumsi steroid terus menerus menyebabkan terjadinya lonjakan kadar estrogen melalui proses aromatisasi. Pada kondisi seperti ini, estrogen mengikatkan dirinya dengan sel receptor yang terdapat pada jaringan puting susu pria. Akibatnya, akumulasi lemak berlebih menumpuk pada payudara pria. Akibatnya, dada akan menyerupai bentuk kaum wanita. Kalau sudah begini, hanya ada satu jalan yaitu melakukan operasi pengecilan payudara.
Pemakaian beberapa jenis steroid dengan dosis tertentu memicu timbulnya jerawat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktifitas kelenjar yang menimbulkan bertambahnya jumlah cairan minyak pada permukaan kulit. Minyak tersebut kemudian bereaksi dengan bakteri dan kulit mati yang berakhir dengan munculnya jerawat.
Zat kimia yang masuk secara berlebihan terhadap tubuh manusia akan menyebabkan perasaan gelisah. Perasaan semacam ini berimbas pada penurunan nafsu makan yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Imbasnya, banyak penyakit yang dengan mudah menembus pertahanan tubuh. Selain itu, perasaan gelisah kebanyakan berimbas pada gangguan insomnia atau kesulitan tidur.
Berbagai macam bahaya yang mengancam di atas harusnya menyadarkanmu bahwa keren bukan berarti mengabaikan kesehatan. Akan lebih baik jika menggunakan cara alami secara rutin seperti memperbanyak latihan otot serta mengonsumsi makanan sehat sumber protein untuk membuat otot lebih besar.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…