Ilustrasi peluru gas air mata [sumber gambar]
Dalam demonstrasi yang terjadi belakangan ini, aparat keamanan kerap menggunakan gas air mata sebagai salah satu senjata untuk menghalau kericuhan yang terjadi. Selain praktis, efek yang ditimbulkan pun dinilai bakal membuat jera para pendemo yang kerap berbuat anarkis. Tak heran jika benda satu ini mulai ditembakkan, mereka kerap berlarian agar terhindar dari asap gas air mata yang dikenal sangat kejam bagi pernafasan dan mata.
Dilansir dari Kompas, sensasi terbakar akan dirasakan oleh mereka yang terpapar gas air mata. Jelas, hal ini sangat berbahaya bagi tubuh karena sifatnya yang langsung mengiritasi bagian tubuh yang terkena. Umumnya, gas air mata atau juga disebut lacrimator, adalah salah satu dari kelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menciptakan efek menyengat dan lainnya. Lantas, seperti apa bentuk benda tersebut dan bagaimana cara mencegahnya?
Dalam menangani situasi ricuh seperti demonstrasi, jelas tidak mungkin aparat keamanan menggunakan peluru tajam. Sebagai gantinya, mereka menggunakan pelontar gas air mata yang lebih aman. Dari sekian jenis yang ada, produk buatan Verney Carron asal Perancis jadi favorit bagi anggota Polri. Selain praktis, senjata tersebut juga sangat ampuh untuk mengendalikan kerumunan massa saat terjadi kericuhan.
Gas air mata menjadi sangat berbahaya karena memiliki kandungan kimia yang tersebar lewat asapnya. Setidaknya, ada tiga tipe pelontar yang sering digunakan, yakni CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica. Dalam satu selongson peluru, terdapat senyawa seperti arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.
Meski demikian, ada beberapa cara ampuh untuk mengatasi ganasnya efek gas air mata. Dikutip dari akun Twitter @Muthia911, ia menulis cara pencegahan dengan beragam cara. Mulai dari menggunakan pasta gigi di bawah mata, menyiram air pada bagian yang terkena, tidak menyentuh bagian sensitif seperti mata dan kulit, hingga anjuran agar mengenakan topeng gas.
BACA JUGA: Jadi Andalan Bubarkan Demo, Inilah Alat Milik Polri yang Bikin Mahasiswa Lari Kocar-kacir
Tercatat, gas air mata pertama kali ditembakkan oleh tentara Perancis terhadap pasukan Jerman dalam “Battle of the Frontiers” di kancah Perang Dunia I. Kini penggunaannya telah meluas dan diadopsi oleh aparat berwenang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kalau sudah meluncur, mending jangan dekat-dekat deh.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…