Inilah mengapa berita bohong alias hoaks bisa memecah belah bangsa. Kerusuhan yang terjadi di sana terjadi karena dimulai oleh sebuah berita dari seorang guru yang konon mengeluarkan nada rasis. Karena hal tersebutlah, warga solid untuk menggelar aksi massa dan mendatangi sejumlah instansi pemerintah dengan beringas.
Ada banyak sekali kerusakan, mulai dari wilayah pekantoran, ruko, rumah warga, serta ada banyak nyawa yang melayang. Mayoritas yang menjadi sasaran dalam rusuh ini adalah para pendatang yang merupakan orang-orang dari luar Papua. Namun, di tengah hiruk pikuk dan takutnya para pendatang itu, masih ada orang lokal baik yang mau menolong para mereka mengungsi. inilah sosoknya.
Kerusuhan dan tindakan anarkis yang menyasar warga non-Papua ini menyisakan trauma tak hanya bagi para korban, tapi juga mereka yang merupakan orang asli Papua. Edison Elopere, pria berusia 38 tahun ini berusaha menyelamatkan diri dengan Merauke menumpang pesawat Hercules milik TNI-AU.
Melansir kumparan.com, di hari meletusnya kerusuhan itu dirinya memang sedang tidak bekerja dan ada di rumah saja. Ia baru tau kalau ada rusuh setelah melihat asap di langit. “Hari itu, saya di rumah beraktivitas seperti biasa. Saya sendiri baru tahu ada kerusuhan setelah lihat asap di langit. Awalnya saya pikir hanya tawuran anak sekolah.
Tapi tiba-tiba banyak orang sudah teriak-teriak dan ada yang bakar-bakar. Saya sempat panik, tapi saya putuskan berdiam diri di dalam rumah saja,” ucapnya seperti yang ditulis dalam kumparan. Namun, walaupun rumahnya sempat menjadi tempat persembunyian warga, hunian tersebut beserta perabot di dalamnya ludes juga dimakan api.
Nah, Edison tak sendiri, ia bekerjasama dengan beberapa orang temannya –yang salah satunya adalah aktivis HAM—untuk melindungi warga pendatang ini. Warga tak mungkin terus disembunyikan di dalam rumah dan gereja yang ada. Edison kemudian berinisitif membuat pagar hidup dengan bergandengan tangan, sementara di tengah-tengahnya ada warga pendatang yang berlindung.
Setelah menyelamatkan warga pendatang ini, Edison kembali ke rumahnya dan menemukan hunian tersebut sudah habis dilalap si jago merah. Tapi, yang mengejutkan lagi ia menemukan bahwa teman-temannya masih ada di dalam rumahnya dan berlindung dari para perusuh.
BACA JUGA: Papua Kembali Ricuh, 5 Fakta Kerusuhan di Wamena Ini Bikin Orang Perantauan Kocar-kacir
Edison adalah satu dari banyak orang yang masih sadar bahwa rasa kemanusiaan itu masih ada. Tak peduli apapun suku, bahasa, dan darahnya kita ini adalah saudara. Semoga keadaan segera membaik dan tak ada lagi hoaks yang memicu warga bertindak anarkis ya.
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…
Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…