Pembela tanah air
Pernah dengan nama Djiaw Kie Song tidak? Boleh kami tebak, pasti tidak. Kalau pun pernah dengar pasti meraba-raba lagi, sia siapa ya? Adakah pejuang kemerdekaan Indonesia keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Song? Jawabannya adalah ada. Bahkan dia berjuang cukup banyak hingga mengorbankan rumahnya untuk sarang dari pejuang kemerdekaan.
Djiaw Kie Song adalah seorang petani dari keluar menengah ke bawah di Rengasdengklong. Saat pemuda berjuang untuk menekan diadakannya proklamasi kemerdekaan, rumah ini menjadi markas. Rumah dari Djiaw Kie Song menjadi saksi bisu aksi melegenda dalam sejarah Indonesia: penculikan Soekarno dan Hatta.
Berikut cerita tentang Djiaw Kie Song yang tidak banyak diketahui orang dan cenderung lenyap dari sejarah.
Sebelum proklamasi dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur no. 56, ada satu peristiwa paling melegenda yang terjadi. Peristiwa itu adalah penculikan dua bapak bangsa yang dimiliki oleh Indonesia. Soekarno dan Hatta diculik oleh kalangan pemuda yang di dalamnya ada Adam Malik, Chaerul Saleh dan Sukarni yang merupakan pejuang dengan basis kekuatan di Rengasdengklok.
Djiaw Kie Song memang bukan apa-apa. Dia bukanlah orang yang berjuang dengan senjata atau menggunakan kecerdasannya. Dia hanyalah seorang petani kecil di kawasan Rengasdengklok yang memperjuangkan hidupnya agar bisa terus hidup. Di tengah perjuangannya ini, dia masih mau menyediakan rumahnya untuk menjadi markas pemuda yang melakukan pemberontakan kepada Jepang.
Setelah digunakan sebagai markas pemuda dan tempat beristirahat dari seorang Proklamator Indonesia, rumah Djiaw Kie Song menjadi melegenda. Banyak orang datang ke sana untuk mengetahui tempat di mana naskah proklamasi ditulis dan akhirnya diketik oleh Sajuti Melik. Rumah yang awalnya biasa-biasa saja ini menjadi rumah bersejarah karena pernah digunakan oleh Bapak Bangsa Indonesia.
Meski bukan dari golongan keluarga Tionghoa dan berada, Djiaw Kie Song melarang anaknya untuk meminta sesuatu dari pemerintah. Apa yang dilakukan oleh Djiaw Kie Song semata-mata ingin mengabdi kepada negara dan memberi sumbangsih kepada negara. Itulah kenapa keturunan dari Djiaw Kie Song tidak meminta sumbangan dari pemerintah meski keadaan hidupnya jauh dari kata mewah.
Inilah kisah Djiaw Kie Song dan rumahnya yang pernah digunakan untuk peristiwa Rengasdengklok. Semoga rakyat Indonesia meningkat kalau di masa lalu ada seorang pejuang Tionghoa yang mencintai negeri ini sampai mati.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…