Walau tidak menciptakan alat tempur secanggih Rusia, Amerika ataupun Jepang, Indonesia punya pasukan elit yang kekuatannya tidak akan dipandang sebelah mata oleh dunia. Salah satu buktinya melalui siaran pers Dinas Penerangan Armada Timur pada Kamis 12 Mei 2016, pasukan khusus TNI AL Denjaka (Detasemen Jala Mengkara) mendapatkan pujian di dunia internasional. Bersama dengan pasukan khusus AL Rusia, mereka berhasil melewati operasi Latihan Bersama Asean Defence Ministers Meeting-Plus Maritime Security and Counter Terrorism Exercise 2016 (ADMM-Plus MS and CT Exercise) yang diselenggarakan di Brunei Darusalam dan Singapura.
Prestasi ini tidak mengherankan sebab pasukan Denjaka memang termasuk salah satu pasukan elit milik Indonesia yang paling kuat. Bahkan bisa dibilang, Denjaka adalah pasukan elit terbaik di Indonesia. Berikut ini deretan fakta yang menyebabkan Denjaka pantas dapat julukan tersebut.
Awalnya, sebuah organisasi bernama Pasukan Khusus AL (Pasusla) dibentuk untuk memenuhi kebutuhan AL menangani ancaman aspek laut seperti terorisme, sabotasi dan lainnya. 70 orang dari Yontaifib dan Kopaska diambil dan dibina oleh Panglima Armada Barat dan Komandan Korps Marinir. KSAL sendiri bertugas sebagai pengendali operasional.
Mereka yang lolos menjadi prajurit Denjaka pastilah memiliki tubuh yang tahan banting dan kecerdasan yang luar biasa. Bagaimana tidak, dalam seleksi Denjaka mereka dituntut untuk bisa menguasai 3 medan yaitu darat, laut dan udara. Mereka harus bisa terjun dari ketinggian, bertahan hidup di hutan dan lincah di lautan. Saking gilanya seleksi yang dilakukan, bisa dikatakan kalau mereka bisa hidup walau dilempar ke laut dengan tangan dan kaki diikat.
Di Indonesia disebutkan ada 5 pasukan elit kuat, yaitu Denbravo-90, Kopassus, Kopaska, Yontaifib dan tentu saja Denjaka. Di antara kelima tersebut, Denjaka adalah yang terkuat karena 1 orang prajurit Denjaka memiliki kemampuan dan kekuatan setara dengan 120 prajurit TNI biasa.
Segala aktivitas Denjaka bersifat rahasia karena itu sangat jarang sekali tersebar luas. Walau begitu ada beberapa operasi yang juga melibatkan Denjaka, seperti operasi SAR AirAsia QZ8501 pada akhir tahun 2014. Bersama dengan Taifib, Kopaska dan Basarnas Special Group, 53 orang terbaik Denjaka ikut menyelam mengevakuasi penumpang Air Asia yang jatuh di Selat Karimata walau cuaca sedang ekstrem.
Di bawah garis komando Marinir TNI AL tak menjadikan Denjaka hanya berjaya di lautan saja, mereka juga sigap ketika dibutuhkan di darat maupun udara. Dengan seleksi yang tidak bisa dibilang manusiawi, justru kesangaran itulah yang menjadikan Denjaka layak mendapatkan julukan sebagai hantu laut dan pasukan elit paling kuat di Indonesia. Satya Wira Dharma!
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…