Tekanan ekonomi yang kuat kadang membuat sebagian orang berpikir pendek. Alih-alih bekerja giat untuk mendapatkan uang, mereka malah melakukan cara-cara pintas. Entah pergi ke dukun atau yang lebih realistis adalah dengan cara mengemis. Tentang mengemis, sekarang yang macam begini kadang bukan lagi dilakukan karena desakan, tapi sudah jadi profesi.
Ya, sekarang ini hampir jarang banget pengemis yang meminta karena kepepet, melainkan sudah jadi kerjaan sehari-hari. Bahkan nih ternyata di Indonesia ada lho semacam desa atau kampung yang isinya adalah pengemis semua. Entah, ini kepepet massal atau bagaimana.
Lalu, di mana saja desa atau kampung yang dihuni oleh para pengemis tersebut? Simak ulasannya berikut.
Desa ini terletak di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Menariknya, warga setempat ternyata memiliki kebiasaan turun-temurun yang terbilang sangat nyeleneh, yakni mengemis. Bahkan, praktik itu diperkirakan sudah dilakukan sejak tahun 1940-an. Kegiatan mengemis itu sendiri dilakukan bukannya tanpa alasan.
Blok Pecuk berada di Desa Panyindangan, Kecamatan Indramayu, Indramayu, Jawa Barat. Daerah tersebut menjadi salah satu pemasok pengemis terbesar di Indonesia. Karena hampir 70% warganya bekerja sebagai pengemis dan pemulung, daerah tersebut sering dijuluki Kampung Pengemis.
Selain di Pragaan, di Madura juga ada satu lagi kampung pengemis yang ada di Kabupaten Pamekasan. Menurut cerita warga sekitar, kegiatan mengemis itu sebetulnya tak serta-merta ada di desa mereka. Sekitar tahun 1960-an, desa tersebut dilanda hama tikus yang menyerang tanaman. Tak tanggung-tanggung, pakaian dan bayi pun ikut digigit oleh tikus. Warga akhirnya terancam kelaparan akibat peristiwa tersebut.
Desa Grinting yang terletak di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai kampung pengemis. Ini karena warga sekitar diketahui banyak yang bekerja sebagai pengemis di kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta, dan masih banyak lagi.
Kampung Kebanyakan di Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, sering dijuluki pula sebagai Kampung Pengemis. Akses untuk menuju kampung ini relatif mudah dan bisa diakses dengan roda dua atau empat. Tercatat ada 2.213 jiwa yang tinggal di kampung tersebut. Dan dari 525 KK yang tercatat, ada 76 KK yang dikatakan berprofesi sebagai pengemis.
Inilah alasannya kenapa hari ini masyarakat kebanyakan ogah memberikan sedekah kepada pengemis. Bukan karena apa, tapi ternyata mengemis dijadikan semacam profesi. Bahkan kalau memandang beberapa tempat di atas, ada pengemis yang sampai bisa bangun rumah mewah. Lebih selektif saja ketika memutuskan untuk memberikan sumbangan kepada pengemis.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…