Piala Dunia 2018 kini menjadi event sepak bola akbar yang gaungnya telah berakhir. Butuh empat tahun lagi untuk menyaksikannya kembali. Untuk edisi kali ini nama Perancis keluar menjadi juranya. Namun di balik itu semua, kisah-kisah yang berhubungan mengenai turnamen ini tetaplah mengalir. Seperti salah satu contohnya mengenai ragam penyambutan kepulangan para Timnas dari Rusia.
Perancis yang berhasil tampil menjadi juara, pulang dengan mendapatkan penyambutan luar biasa. Jalan-jalan di kota negara tersebut dipenuhi manusia untuk melakukan petas perayaan. Bahkan para punggawa Les Bleus juga disanjung-sanjung layaknya prajurit yang berhasil menang perang. Apabila pemenang mendapatkan hal semacam itu, lalu bagaimana yang gagal di Piala Dunia 2018. Untuk menjawab penasaranmu tersebut, yuk mari simak ulasannya berikut.
Seperti yang sudah-sudah Brasil datang ke Piala Dunia 2018 ini dengan menyandang label favorit juara. Apalagi ditunjang performa bagus selama di kualifikasi yang bagus juga membuat wakil Amerika Selatan banyak diramalkan keluar menjadi juara. Namun di tengah ekspektasi tinggi tersebut tim ini malah gagal di babak perempat final. Hasil yang juga membuat Neymar dan kawan-kawan pulang ke tanah kelahirannya mendapatkan sambutan tidak mengenakan. Tim Samba dihadang dan mendapatkan sebuah lemparan batu batu dari salah satu oknum suporternya. Untung dalam kejadian tidak akan korban jiwa.
Setelah Piala Dunia tahun 2002, prestasi Korea Selatan bisa dikatakan mengalami penurunan. Bahkan prestasi terbaiknya hanyalah lolos ke 16 besar di ajang tersebut Afrika. Begitu juga untuk Piala Dunia Rusia kali, Wakil Asia ini juga pulang dengan tangan hampa. Kendati sempat menang lawan Jerman, namun hal tersebut tergolong biasa karena mereka sudah tersisih setelah pertandingan kedua. Keterpurukan ini, tidak hanya berimbas kepada prestasi Timnas identik kostum merah ini saja, melainkan juga kepada penyambutan yang diterimanya. Dilansir laman Bolasport, mereka mendapatkan sebuah lemparan telur dan bantal. Sebuah kondisi yang tidak mengenakkan.
Apa yang dialami Jepang juga dirasakan oleh Belgia. Pasukan Roberto Martinez yang gagal menembus partai puncak mendapatkan sambutan yang istimewa. Bahkan banyak pengamat mengatakan mereka disambut bak pemenang ajang ini. Bertempat di Grand Pelace, Brussels, Belgia ribuan fans tim berjuluk Setan Merah berkumpul untuk memberikan penghormatan. Bahkan pesta meriah juga tersaji antara pendukung dan semua pemain Belgia. Keriuhan tersebut menjadi gambaran bagaimana gembiranya rakyat negara tersebut terhadap kiprah Lukaku dan kawan-kawan. Ya, meski gagal masuk final lantaran kalah dengan Perancis.
Mau menang atau kalah, sejatinya sepak bola adalah tempat untuk bersuka cita atau bergembira. Apabila ada tindakan perusakan atau olok-olokkan berarti mereka belum mengetahui olahraga sesungguhnya. Apalagi Piala Dunia adalah event besar, jadi apabila kalah atau main terpuruk sekalian harus tetap dihargai. Pasalnya mereka berlaga disana bukan membawa nama pribadi tapi atas bangsa dan negara. Kritik boleh, namun bukan yang anarkis!
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, ada satu nama yang sangat populer di kalangan masyarakat, yaitu…
Nama Ferry Irwandi kini sedang mencuri perhatian publik. Tak hanya di dunia maya, wajahnya kini…
Indonesia akhirnya memiliki Menteri Keuangan yang baru. Setelah sekian tahun dijabat oleh Sri Mulyani, muncul…
Beberapa waktu terakhir platform media sosial X dibikin heboh dengan kebangkitan dan kepedulian anak muda…
Kabupaten Pati nyaris bergolak. Sebuah gerakan massa muncul setelah adanya pernyataan Bupati Pati, Sudewo yang…
Beberapa kota di Indonesia dilaporkan mengalami kekacauan sebagai buntut dari Demo Buruh yang berlanjut pada…