Tips

Jangan Pakai Minyak Jelantah! 3 Bahaya Ini Bisa Mengancam Kesehatanmu

Minyak bekas alias jelantah sering kali kita temui di kehidupan sehari-hari. Mulai dari pedagang gorengan di pinggir jalan hingga ibu rumah tangga. Biasanya pemakaian minyak jelantah ini dilakukan lantaran penghematan. Tak jarang banyak yang menggunakan minyak bekas hingga tujuh sampai delapan kali pemakaian.

Mungkin kita semua menganggap kalau minyak jelantah digunakan untuk menggoreng itu biasa-biasa saja. Tapi ini semua sangat dilarang jika dilihat dari kacamata kesehatan. Menurut beberapa ahli, minyak bekas ini berdampak buruk bagi kesehatan. Contohnya seperti di bawah ini.

Bisa mengundang kanker mampir ke tubuh

Timbulnya penyakit kanker [Sumber Gambar]
Siapa sangka kalau minyak jelantah ini ternyata dapat membuat pengonsumsinya berisiko mengalami kanker. Hal ini disampaikan oleh Hester selaku Kepala Bagian Penyehatan Masyarakat Kota Pangkalpinang. Menurutnya, minyak goreng bekas tersebut mengandung racun bentonit yang biasa digunakan sebagai bahan pemucat crude palm oil (CPO). Selain itu, minyak goreng yang sudah dipanaskan berulang-ulang telah mengalami kerusakan pada bagian fisik dan juga kimianya. Sehingga, kalau dikonsumsi secara terus menerus, maka akan membuat si pengonsumsi berisiko besar mengalami penyakit paling mematikan nomor satu di dunia.

Kandungan kolesterol dalam tubuh jadi semakin meningkat

Kolesterol dalam tubuh meningkat [Sumber Gambar]
Bukan hanya kanker, penyakit lain juga bisa datang lantaran minyak bekas tersebut. Seperti halnya yang dikatakan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Diabetes Universitas Sumatera Utara yaitu dr Dharma Lindarto SpPD-KEMD. Kepada republika.co.id, ia mengatakan jika pemakaian minyak goreng berulang kali dapat menimbulkan beragam penyakit. Dilanjutkan lagi kalau setiap melakukan penggorengan, kualitas minyak akan semakin berkurang. Akibatnya, beragam penyakit seperti kolesterol bisa muncul sewaktu-waktu pada tubuh.

Menjadi sumber dari penyakit jantung

Berisiko terserang penyakit jantung [Sumber Gambar]
Minyak goreng bekas ternyata juga punya dampak buruk lain dari tubuh. Adalah timbulnya penyakit jantung. Menurut Sundeep Mishra selaku Guru Besar Kardiologi di AIIMS, gangguan jantung bisa terjadi karena adanya kandungan lemak trans di minyak jelantah. Nah, lemak trans ini merupakan kandungan paling berbahaya pada minyak. Apalagi kalau minyak berada dalam kondisi panas atau dimasak dalam durasi yang sangat lama, lemak trans akan semakin bertambah banyak jumlahnya.

Meskipun minyak goreng yang digunakan berkali-kali dapat menghemat uang, tapi efeknya tidak bagus bagi kesehatan. Mulai dari gangguan jantung hingga penyakit yang paling mematikan di dunia. Jadi mulai sekarang, bijaklah menggunakan minyak goreng. Jika minyak goreng sudah dipakai sebanyak tiga kali, maka sebaiknya segera untuk dibuang.

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

Virzha Tiba-Tiba Menikah, Banyak Netizen Salfok dengan Istri yang Begitu Cantik

Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…

3 days ago

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

4 days ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

5 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

6 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

7 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 week ago