Kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera sekarang menjadi momok paling menakutkan. Dari hari ke hari, jilatan api terus melebar dan menghabiskan lahan demi lahan yang ada. Masyarakat harus turun tangan dan memadamkan api siang dan malam. Terkait dengan hal ini, jelas protes kepada pemerintah terus dilancarkan.
Kebakaran yang sedang menjadi mimpi buruk ini menimbulkan banyak dampak buruk. Bahkan di Sumatera sudah ada nyawa yang melayang karena kebanyakan menghirup asap. Tak hanya itu, sekian dampak ini juga membuat masyarakat khawatir jika kebakaran dan asap semakin parah dari waktu ke waktu.
Tiga wilayah yang mengalami kebakaran parah di Suamtera adalah Sumatera Selatan, Jambi dan Riau. Salah satu berita yang sempat santer adalah kabar meninggalnya seorang bayi perempuan bernama Elsa Pitaloka di Sumatera Selatan. Bayi Elsa ini sendiri tinggal di Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kepala, Kabupaten Banyuasin.
Melansir suara.com, kebakaran ini menyebabkan banyak orang yang harus menderita penyakit pernapasan. Data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes menyebut, sudah ada lebih dari 100.000 orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap. Di Riau, penderita ISPA pada 1-15 September 2019 mencapai 15.346 orang.
Kebakaran hutan di Riau memang terus serius dari waktu ke waktu. Bersadarkan data dari para penumpang bus, ada peningkatan sebanyak 10 persen. Mereka adalah masyarakat yang mengungsi ke Medan karena kabut asap. Melansir kumparan.com, laporan dari supir bus, asap karhutla membuat jarak pandang menjadi pendek.
Tak hanya berdampak bagi orang yang ada di tanah air, kebakaran hutan ini juga membuat warga negara tetangga tersasar ke laut tanah air. Dua nelayan Malaysia, Putih Dagang (62) dan putranya Mohd Shahrul Nizam (33) tersesat sampai ke wilayah Indonesia karena kabut asap yang menyelimuti laut pada Rabu pagi kemarin (18/09).
BACA JUGA: Bikin RI dan Malaysia Ribut, 5 Dampak Serius Ini Bakal Terjadi Akibat Kebakaran Hutan
Kabut asap memang membuat banyak warga panik dan kesusahan. Tak hanya kesehatan saja yang terganggu, sejumlah pekerjaan pun terhambat, bahkan beberapa sekolah di Sumatera dan Kalimantan harus tutup untuk sementara waktu. Semoga ada jalan keluar dan kabut asap ini segera reda ya, guys.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…