Jika selama ini menjaga jarak hingga memakai masker dianggap sebagai bentuk pencegahan terhadap penularan Covid-19 atau virus corona, kali ini mungkin ada sedikit tambahan teknis guna menangkal penyebaran wabah tersebut. Bukan apa-apa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mengakui adanya bukti-bukti penyebaran virus corona di udara atau airborne, seperti yang dikutip dari Kompas (10/07/2020).
WHO sendiri secara resmi mengeluarkan pernyataan virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup pada Kamis (9/7/2020). Meski sempat diragukan, adanya bukti ilmiah yang terjadi menunjukkan Covid-19 bisa menular melalui udara. Lantas, bagaimana cara pencegahannya agar tidak terpapar?
Tetap menjaga jarak terutama saat berada di dalam sebuah ruangan menjadi hal pertama yang bisa diterapkan. Tak hanya itu, masyarakat juga sebisa mungkin menghindari ruangan yang dipadati dengan banyak orang. Peraturan ini juga merupakan standar protokol kesehatan yang sebelumnya telah dilakukan.
Karena menyebar lewat udara, ada baiknya jika mulai memeriksa kondisi ventilasi atau sirkulasi udara yang ada di dalam ruangan. Usahakan agar keadaan di sana mendapat cukup sinar matahari dan memiliki suhu yang baik. Bisa juga dengan memasang HEPA filter guna menyaring udara kotor maupun droplet yang berterbangan.
Penggunaan masker tetap menjadi protokol kesehatan standar yang tak bisa ditinggalkan. Hal ini efektif saat beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum yang dikunjungi oleh banyak orang. Terlebih dengan adanya potensi penularan lewat udara, pemakaian masker juga bisa diimbangi dengan membersihkan tangan dengan hand sanitizer usai memegang benda di ruang publik.
Langkah pencegahan penularan juga bisa dengan cara membersihkan permukaan benda-benda yang ada di dalam ruangan secara rutin. Droplet virus yang terbang di udara bisa saja menempel di permukaan benda. Penggunaan cairan disinfektan untuk bersih-bersih bisa mencegah kemungkinan penularan Covid-19.
Terakhir, usahakan menghindar dari keramaian di dalam ruangan tertutup secara bersamaan. Salah satunya adalah mewaspadai risiko penularan secara airborne yang terjadi di angkutan umum. Menurut Ketua Umum PDPI DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, mengatakan, pengusaha transportasi disarankan untuk mulai memikirkan tentang risiko penularan lewat udara yang kini tengah menjadi sorotan.
BACA JUGA: Daripada Nunggu Pemerintah, Hal Sederhana Ini Bisa Dilakukan Masyarakat untuk Cegah Corona
Kelima cara di atas merupakan imbauan dari juru bicara Gugus Tugas, Reisa Broto Asmoro, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa 14 Juli 2020. Di luar itu, tentu saja semua kembali pada pribadi masyarakat masing-masing. Apakah masih melaksanakan protokol kesehatan atau justru abai dengan peringatan yang diberikan.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…