Categories: Unik Aneh

Kisah di Balik Cendrawasih yang Disebut Sebagai Burung dari Surga

Kalau berbicara tentang Irian Jaya, salah satu yang akan melekat di otak kita adalah Burung Cenderawasih yang merupakan endemik Indonesia paling timur ini. Burung ini hanya ada di dua negara loh, Australia dan Indonesia –tepatnya di Irian Jaya. Ada 42 jenis spesies, 30 dari mereka berada di hutan Papua.

Melansir Liputan6.com, Cendrawasih sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda, ada Cendrawasih Merah, Cendrawasih Botak, Cendrawasih 12 Antena dan semuanya memiliki ciri yang berbeda. Yang menjadi daya tariknya memang kecantikan burung ini. Keunikan ini membuatnya dikenal dunia hingga mendapat julukan sebagai Bird of Paradise alias burung surga.

Ternyata, ada hal yang menarik di balik panggilan ‘burung surga’ ini. Mau tau? Simak dan kepoin terus ulasan Boombastis berikut ini ya.

Burung yang terkenal di Eropa

Hiasan Cendrawasih [sumber gambar]
Pada tahun 1522, Antonio Pigafetta pernah melakukan perjalanan keliling dunia. Salah satu tempat yang juga ia singgahi adalah Indonesia. Ketika itu, Antonio dibekali kulit burung Cendrawasih kuning oleh Raja Bacan dari Maluku Utara. Kulit itu ditujukan untuk Raja Spanyol. Hadiah tersebut kemudian diteliti secara ilmiah dan membuat banyak orang Eropa takjub. Mereka tidak menyangka kalau ada burung seindah Cendrawasih. Atas dasar kepercayaan tersebut, burung Cendrawasih akhirnya dijuluki Bird of Paradise. Salah seorang peneliti biologi dari Inggris, Alfred Wallace, juga memberi nama latin burung ini yakni Paradisea apoda.

Dipercaya tak pernah menapakkan kakinya ke tanah

Burung cendrawasih [sumber gambar]
Selain dipercaya punya warna yang indah. Cendrawasih juga dipercaya oleh banyak orang tak pernah menapakkan kakinya ke tanah. Orang Eropa percaya kalau burung ini tak pernah turun ke bumi, ia hanya berada di luar angkasa. Makanannya adalah embun, proses kawin dilakukan di udara, telur dierami dengan betina yang duduk di atas pejantannya. Kalau sudah lelah terbang, maka burung ini hanya akan hinggap di pohon.

Bulu burung yang diburu dan dijadikan hiasan topi bangsawan

Ilustrasi topi cendrawasih [sumber gambar]
Karena mengetahui bahwa Cendrawasih memang ada, banyak sekali orang Eropa yang melakukan perjalanan ke Nusantara untuk memburu hewan ini. Bulunya yang halus dan indah bisa dijadikan sebagai hiasan mahkota dan topi para bangsawan. Masalah harga jangan ditanya lagi, burung ini sangat mahal sekali. Para pemburu menangkap kemudian memotong kakinya, serta mengawetkan burung dengan teknik pengasapan sederhana.

Banyak orang yang tertipu

Burung dari surga [sumber gambar]
Saat datang ke daratan Eropa, burung ini sudah tidak memiliki kaki. Hal inilah yang membuat banyak orang percaya kalau Cenderawasih memang tak hidup di bumi. Padahal, kakinya dipotong oleh para pemburu. Gelar ‘paradisaea’ juga membuat harganya tetap mahal, walaupun saat datang sudah dalam bentuk awet karena pengasapan. Nama ilmiah ‘apoda’ sendiri artinya tanpa kaki.

BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Burung Langka dari NTT yang Dijuluki dengan Nama Istri Presiden Jokowi

Untungnya, saat ini keberadaan Cendrawasih sudah dilindungi dan tak boleh diburu secara liar, apalagi untuk dijual dan dijadikan sebagai hiasan. Burung ini masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi dan jarang menampakkan diri ke hadapan manusia.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Gaduh Ritual Umi Cinta yang Janjikan Masuk Surga, Ini Pengakuan Pemiliknya

Dengan duit sejuta bisa masuk surga? Wah, siapa yang nggak mau? Lebih baik bayar demi…

18 hours ago

Polemik ‘Merah Putih: One for All,’ Film Tema Nasionalisme yang Panen Hujatan

Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…

2 days ago

Pro Kontra Pernyataan Menkeu Sri Mulyani tentang Gaji Guru

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…

3 days ago

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

5 days ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

5 days ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago