Sudah menjadi hal yang lazim jika manusia memiliki kecenderungan merasa lebih dari yang lain. Tak hanya secara pribadi saja tapi juga kelompok bahkan bangsa. Makanya sampai muncul istilah superioritas ras. Beberapa bangsa di masa lalu secara gamblang memang memploklamirkan dirinya lebih dari orang lain. Misalnya Jepang yang mengaku jadi bangsa paling tinggi di Asia, atau Nazi yang menganggap golongan mereka adalah yang paling mulia. Sebenarnya tak hanya dua bangsa ini yang menganggap dirinya lebih baik, Yahudi diketahui juga memiliki kecenderungan yang sama.
Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Yahudi memang punya sifat superioritas tinggi. Dikatakan dalam berbagai literatur, bangsa Yahudi dianggap dilebihkan dari yang lain. Mereka lebih intelek, mulia dan sebagainya. Lepas dari konteks literatur, siapa sangka jika implementasi dari konsep superioritas itu benar-benar dipraktikkan. Hingga hari ini Israel si negara Yahudi, masih getol mengupayakan hal tersebut, salah satunya lewat cara pemurnian ras.
Caranya sendiri benar-benar gila dan bisa dibilang sangat rasis. Berikut adalah upaya-upaya yang dilakukan Israel agar pemurnian ras untuk tujuan superioritas bisa tercapai.
Satu-satunya cara agar sebuah ras tidak pecah alias murni adalah dengan menghindari perkawinan beda ras. Misalnya jika seseorang ingin punya anak asli Jawa, maka ia harus menikahi sesama Jawa. Nah, cara seperti ini konon diberlakukan pemerintah Israel agar ras Yahudi mereka tetap terjaga. Tapi, mereka melakukannya dengan sedikit pemaksaan.
Israel mungkin bisa dikunjungi, tapi tidak untuk menetap dalam waktu lama lebih-lebih jadi warga negara sana. Alasannya adalah ras. Jika seseorang bukan berdarah Yahudi, maka ia haram hukumnya menginjakkan kaki lama-lama di negara itu. Pemerintah Israel memang tidak mengatakan hal tersebut secara terbuka, tapi di balik itu mereka mengakuinya.
Tak hanya soal ras, tempat adalah faktor penting dalam upaya pemurnian ras. Hal ini ibarat satu paket yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan orang-orang Yahudi memang mengakui hal tersebut. Tanah yang mereka diami sekarang ini, katanya adalah tanah perjanjian di mana di sanalah mereka harusnya tinggal.
Jika ras non Yahudi yang ada di Israel perlahan akan didepak, hal yang berkebalikan dialami oleh orang-orang Yahudi non Israel. Ya, pemerintah Israel mengatakan selalu membuka pintu lebar-lebar untuk mereka. Dari mana pun asal memiliki darah Yahudi, mereka akan selalu diterima.
Di tahun 2013 lalu diketahui pemerintah Israel melakukan upaya kontrol kelahiran ilegal kepada imigran Ethiopia Yahudi. Ilegal di sini maksudnya adalah dengan melakukan pemaksaan kepada imigran Ethiopia itu untuk tidak hamil. Mekanismenya adalah dengan menyuntikkan semacam cairan anti kehamilan yang bisa aktif sampai berbulan-bulan.
Inilah cara-cara yang dilakukan orang-orang Yahudi untuk memurnikan ras mereka. Di era di mana pergaulan manusia sudah meluas seperti sekarang, hal ini tentu saja aneh. Manusia harusnya makin terbuka dalam kesamaan tidak merasa unggul dari yang lain. Namun, hal ini sepertinya tidak ingin dilakukan oleh orang-orang Yahudi yang sepertinya masih sangat mengunggul-unggulkan ras.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…