Categories: Trending

Bank Mandiri Catat Remittance Mencapai Rp 143 Miliar di Hongkong

Jakarta — PT Bank Mandiri Tbk terus mengembangkan bisnis di Hongkong untuk mendukung ekspansi usaha perusahaan Indonesia. Hingga akhir September 2014, PT Bank Mandiri Tbk mencatat transaksi remittance yang dilakukan pekerja Indonesia di Hongkong mencapai 42.596 transaksi atau senilai Rp 143 miliar.

Transaksi remitansi yang dilakukan meliputi incoming atau outgoing remittance dalam mata uang dollar AS, Euro, Yen, Dollar Hongkong, dan remitansi dalam mata uang rupiah ke Indonesia yang kebanyakan dilakukan oleh pekerja migran Indonesia di Hongkong. Dari 150.000 pekerja migran Indonesia di Hong Kong, sekitar 33.266 pekerja atau 22 persen merupakan pemegang rekening Bank Mandiri di Indonesia.

Bank-Mandiri-Catat-Remittance-Mencapai-Rp-143-Miliar-di-Hongkong

General Manager Bank Mandiri Hongkong, Dikdik Yustandi mengatakan bisnis remittance dilakukan untuk mempermudah pengiriman uang ke tanah air. “Bank Mandiri Hongkong tidak hanya menjadi tempat menabung bagi imigran Indonesia di Hongkong, tapi juga bisa menjadi tempat pengiriman uang bagi para pekerja migran Indonesia,” ucapnya.

Total kredit yang disalurkan perseroan melalui Bank Mandiri Hongkong mencapai 161,6 juta dollar AS meningkat 22 persen dibandingkan posisi September 2013 lalu sebesar 131,7 juta dollar AS. Kualitas kredit pun tetap terjaga dengan rasio non performing loan (NPL) sebesar 0 persen.

Selain itu, Bank Mandiri Hongkong juga memberikan fasilitas layanan trade financing baik ekspor maupun impor. Hingga September 2014, transaksi trade finance Bank Mandiri Hongkong mencapai 406,5 juta dollar AS meningkat 6 persen dibanding dengan September 2013 yang tercatat sebesar 385 juta dollar AS.

Dikdik mengemukakan, pihaknya terus memperkuat bisnis trade finance di Hongkong untuk mendukung peningkatan perdagangan internasional Indonesia baik perusahaan Indonesia yang berekspansi ke Hongkong dan Tiongkok maupun perusahaan Hongkong dan Tiongkok yang berbisnis di Indonesia, mengembangkan bisnis remitansi (pengiriman uang) dengan total transaksi mencapai 2,7 miliar dollar AS hingga September 2014.

 “Pencapaian tersebut merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama Indonesia, termasuk dalam mengembangkan bisnis di luar negeri,” jelasnya dalam siaran pers Investor Daily, Senin (27/10).

Secara rutin Bank Mandiri mengadakan pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan Bank Mandiri kepada pekerja migran. Program ini menuntun pekerja migran untuk membangun pola pikir, sikap, kecakapan, pengetahuan dan kreativitas yang memadai untuk mulai menjalankan usaha setibanya di Indonesia.

Program tersebut telah diikuti lebih dari 3.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong. Banyak alumni program ini yang akhirnya memutuskan pulang ke tanah air menerapkan ilmu yang diperoleh, membuka lapangan kerja dan sukses menjadi pengusaha di daerahnya.

Share
Published by
didi

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago