Baharuddin Lopa merupakan salah satu sosok yang patut dijadikan sebagai panutan. Meski menjadi pejabat negara, Lopa adalah pribadi yang penuh dengan kesederhanaan. Kejujurannya dalam bertugas sudah langka kita temukan di zaman sekarang.
Lopa merintis kariernya dari nol. Saat berada di puncak karier pun, ia tak lupa diri. Lopa justru semakin garang hingga dijuluki ‘Pendekar Hukum’. Inilah kisah Baharuddin Lopa selengkapnya.
Lopa pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi di Kalimantan Barat, Aceh, dan Sulawesi Tenggara. Ia juga menjadi pimpinan Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta. Sedari dulu, pria yang lahir pada 27 Agustus 1932 itu sudah bersikap jujur dan berani. Saat menjadi Kajati Sulawesi Selatan, Lopa memperingatkan publik untuk tak coba-coba menyuap para jaksa.
Selang beberapa hari setelah dilantik sebagai Jaksa Agung RI, Lopa menugaskan anak buahnya untuk mengejar tersangka mark-up Hutan Tanaman Industri, Prajogo Pangestu. Lopa juga melacak keberadaan tersangka kasus penyalahgunaan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, Sjamsul Nursalim.
Anak keduanya, Iskandar Muda Baharuddin Lopa, mengungkap sebagai keluarga pejabat, ia dan keluarga tak pernah hidup mewah menggunakan fasilitas yang diberikan negara seperti pejabat lainnya. Keluarganya selalu hidup dalam kesederhanaan. Bahkan sang istri, Indrawulan Majid Tongai tak pernah diantar kendaaran dinas. Ia selalu naik bus saat pulang ke Majene.
Sebelumnya, Lopa menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi. Namun setelah ditunjuk oleh Gus Dur sebagai jaksa agung, ia harus berangkat ke Arab Saudi untuk serah terima tugas kepada Wakil Duta Besar KBRI Riyadh, Kemas Fachruddin.
BACA JUGA: Kisah Mengagumkan Ini Bukti Hoegeng Polisi Jujur dan Sederhana yang Layak Diteladani
Meninggalnya Baharuddin Lopa secara mendadak membuat banyak orang berduka. Media internasional Indonesia kehilangan pejuang tangguh dalam menentang korupsi. Kejujuran, keberanian, dan ketegasan Baharuddin Lopa dalam menegakkan hukum mungkin sudah langka ditemui saat ini.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…