Hiu Megalodon yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu ternyata meninggalkan sesuatu yang amat berharga pada warga kampung Cigulingan, Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Para penduduk setempat kini tengah giat-giatnya berburu gigi yang telah menjadi fosil tersebut lantaran dijual dengan harga tinggi.
Meski terkesan tidak masuk akal, tapi ada saja yang memang tertarik dan ingin membelinya. Selain gigi hiu, ada pula muntahan paus yang sempat viral karena dihargai hingga miliaran rupiah. Wah, kok bisa ya? Lantas, bagian tubuh hewan apa saja yang juga banyak dicari manusia?
Hewan seperti tokek banyak diburu orang karena dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Bagian tubuh seperti lidah dan darahnya dipercaya mengandung zat yang mampu melawan virus HIV. Empedunya juga dianggap berkhasiat untuk menambah kekebalan imun tubuh. Tak heran jika hewan satu ini dicari dengan harga yang sangat mahal.
Gigi hiu purba Megalodon kini banyak diburu oleh masyarakat di kampung Cigulingan, Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, lantaran dijual dengan harga tinggi. Para pembelinya datang dari kalangan kolektor yang berani mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk gigi-gigi tersebut. “Bisa dijual dengan harga sekitar tujuh sampai delapan juta. Ada kolektornya,” ucap warga bernama Ceundi yang dikutip dari Ayo Bandung (21/10/2020).
Banyak dari kalangan medis yang mencari darah kepiting tapal kuda karena khasiatnya yang tinggi. Mulai dari mendeteksi zat endotoksin dari bakteri yang berpotensi menjadi racun di tubuh manusia, menguji keamanan vaksinasi, dan penelitian medis lainnya. Dilansir dari CNN Indonesia (14/10/2020), harga darah kepiting tapal kuda dibanderol $60 ribu atau sekitar Rp885,8 juta per galon.
Muntahan ikan paus sperma diketahui memiliki harga hingga miliaran rupiah. Meski berbau busuk, benda tersebut justru akan berubah harum setelah didiamkan beberapa saat. Muntahan paus atau ambergris ini ternyata bisa digunakan sebagai bahan baku parfum, pengobatan herbal, penambah rasa pada makanan dan minuman, hingga sanitasi udara yang pernah digunakan oleh masyarakat Eropa di abad ke-14.
Selain hewan-hewan di atas, beberapa jenis binatang ini juga dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan benda tertentu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebut saja ulat sutra yang menghasilkan serat sutra alami, sarang burung walet, madu dari lebah, hingga kerang yang menghasilkan mutiara.
BACA JUGA: Lebih Mahal dari Muntahan Paus, Inilah Orris yang Bisa Laku Sampai 900 Juta
Bagian kulit binatang seperti sapi, domba, buaya, dan ular, juga kerap menjadi incaran manusia karena bisa diolah menjadi produk-produk fashion seperti dompet, tas, jaket, ikat pinggang, dompet, dan sebagainya. Hanya saja, kulit termasuk hal umum jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya seperti yang telah diuraikan di atas. Apa pun itu hal terpenting lain adalah bagaimana tetap menjaga hewan-hewan tersebut tetap lestari.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…