Unik Aneh

Lapangan Golf sampai Karangan Bunga, Ini Lho 4 Anggaran Pemerintah yang Nggak Masuk Akal

Setiap tahun, tiap daerah bakal mengajukan rencana keuangan yang bakal digunakan untuk membangun dan memajukan daerah mereka. Namun, beberapa kali ditemukan anggaran dana yang dinilai janggal dan tidak masuk akal. Padahal, seharusnya uang tersebut bisa digelontorkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Apa saja sih anggaran dana pemerintah yang bikin melongo? Simak ulasan berikut.

Anggaran dana karangan bunga mencapai Rp1 miliar

Beberapa waktu lalu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK atas kasus suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di Pemkot Bekasi. Namun, yang bikin heboh justru hal yang terjadi sehari sebelum OTT tersebut. Ialah terungkapnya anggaran dana untuk karangan bunga yang dinilai sangat besar, yaitu Rp1,1 miliar. Anggaran dana karangan bunga di APBD Kota Bekasi ini ternyata meningkat dari tahun ke tahun.

Ilustrasi karangan bunga [sumber gambar]
Seperti pada tahun 2020 lalu sebesar Rp964 juta, sedangkan Rp993,3 juta di tahun 2021 untuk anggaran karangan bunga. Ternyata, Efendi mengungkapkan bahwa anggaran yang besar untuk karangan bunga dinilai masuk akal. Sebab, karangan bunga dijadikan pengganti kehadiran kepala daerah yang tidak bisa selalu hadir di setiap undangan yang diberikan. Wah, tapi sampai Rp1 miliar ya?

Bupati Jember ingin bangun lapangan golf seharga Rp5 miliar

Ada yang mengejutkan di rencana APBD tahun anggaran 2022 Kabupaten Jember. Bagaimana tidak? Ada permintaan anggaran untuk membangun sarana golf di Desa Glantangan, Kecamatan Tempurejo, Jember. Lahan golf yang bakal dibangun itu merupakan milik PTPN XI seluas 50 hektar.

Ilustrasi lapangan golf [sumber gambar]
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan jika pembangunan golf ini bisa menjadi kebanggaan dan bermanfaat untuk atlet cabang golf hingga sarana wisata. Selain itu juga bisa meningkatkan investasi ekonomi di Jember. Namun, masyarakat menilai jika anggara sebesar itu sebaiknya dialokasikan untuk hal lain yang lebih berdampak pada masyarakat, terutama masyarakat kecil. Contohnya sarana sekolah yang sudah rusak atau pembangunan jalan.

Anggaran lem sampai ATK mencapai ratusan miliar

Di akhir tahun 2019 lalu, sempat heboh tentang kejanggalan anggaran pada rancangan APBD DKI Jakarta 2020. Terdapat pengajuan anggaran dana oleh Pemprov DKI untuk membeli lem merek Aibon sebesar Rp82,5 miliar. Angka yang sangat besar untuk satu jenis ATK saja. Ternyata, jumlah itu baru satu pengadaan, di mana pengadaan ada pengadaan serupa yang jika ditotal mencapai Rp127 miliar.

Ilustrasi lem Aibon [sumber gambar]
Anggaran tersebut diajukan Dinas Pendidikan sebab mereka mensuplai dua kaleng lem Aibon kepada setiap murid SD tiap bulannya. Jumlah siswa yang disuplai adalah 37.500 orang dan akan mendapatkan 2 buah lem Aibon setiap bulan selama setahun, dengan harga satuan lem Aibon sebesar Rp184 ribu. Padahal harga satuan lem Aibon ukuran kaleng sekitar 100 gram sekitar Rp12 ribu saja.

Pertanyaannya, untuk apakah lem tersebut disuplai kepada setiap siswa tiap bulan? Selain lem Aibon, ada pula pengadaan alat tulis kantor yang tak masuk akal, yaitu untuk pulpen saja mencapai Rp678 miliar!

Hampir 100 miliar digelontorkan untuk influencer

Sudah sejak beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan program kerja mereka atau sosialisasi kebijakan. Namun, yang bikin kaget adalah penggunaan anggaran pemerintah pusat untuk influencer selama tahun 2014-2020 mencapai Rp90,45 miliar.

Ilustrasi influencer [sumber gambar]
Ada puluhan lembaga kementerian dan non-kementerian yang menggunakan jasa influencer. Mulai dari Kementerian Pariwisata yang menghabiskan Rp77,66 miliar, anggaran Kemendikbud untuk influencer sebesar Rp1,6 miliar, hingga Kemenkominfo Rp10,83 miliar. Jasa influencer digunakan contohnya untuk branding pariwisata atau mempromosikan Penerimaan Peserta Didik Baru.

BACA JUGA: Anggaran Karangan Bunga Sampai Rp 1,1 M, Ternyata Pejabat Ini Kena OTT KPK

Angka yang sangat fantastis dan mengherankan jika melihat untuk apa uang itu dianggarkan. Misalnya saja lapangan golf, yang sebenarnya tidak berpengaruh secara langsung untuk masyarakat. Semoga ke depannya bakal terus ada pemeriksaan ulang yang jeli terhadap rancangan anggaran yang akan dikeluarkan negara.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago