Belakangan, banyak YouTuber yang membuat konten prank dengan menjadikan pengemudi ojek online (ojol) sebagai korbannya. Meski sempat ramai dan sukses mendatangkan jutaan views, hal tersebut dinilai tidak pantas karena dianggap mempermainkan driver ojol yang bekerja keras untuk mencari nafkah.
Bahkan, hal ini sempat dikomentari Reza Oktovian atau yang lebih dikenal dengan nama Reza Arap. Dilansir dari Merdeka.com, ia mengaku jika dirinya mengecam konten prank ojol karena konten tersebut hanya ‘menjual’ rasa kasihan. Tak hanya itu, beberapa alasan di bawah ini adalah sebab, kenapa kita tidak perlu mempermainkan driver ojol dalam balutan konten prank.
Menekuni profesi sebagai driver ojek online bukan perkara yang mudah. Berada di jalanan sepanjang hari dengan berbagai resiko yang ada, tentu ada tanggung jawab besar yang dipikulnya seperti keluarga, anak, istri dan sebagainya. Belum lagi jika ada pesanan yang di-cancel atau masalah lainnya, jelas mempermainkan mereka saat menjalankan pekerjaannya bukanlah hal yang etis.
Tak semua ojol berangkat bekerja dengan hati yang sumringah dan berbunga-bunga. Bisa saja saat itu mereka tengah memendam masalah, yang sewaktu-waktu bisa meledak jika beban dalam pikirannya telah menumpuk. Terlebih jika mereka kena prank dari para oknum YouTuber yang sempat marak belakangan ini, hal tersebut justru akan semakin memperparah kondisi psikologisnya.
Memang sih, para ojol pada konten prank tersebut berakhir happy ending alias bahagia karena diberi reward. Tapi, apakah hal tersebut dinilai pantas? Setelah sekian jam harus meredam emosi karena orderan ditolak dengan segala macam alasannya, wajah memelas ojol inilah yang kemudian menjadi klimaks dari konten prank yang ada. Setelah kesedihan dirasa cukup, barulah drama disudahi dengan setumpuk hadiah yang diberikan. Tapi apakah pantas hal tersebut harus dimulai dulu dengan nge-prank si ojol?
Memang ada benarnya apa yang dikatakan oleh Reza Arap. Konten-konten prank seperti mengerjai ojol yang sempat ramai beberapa waktu lalu, hanyalah ‘menjual’ rasa kasihan demi mendulang views , yang ujung-ujungnya mengharapkan pemasukan dari adsense. Yang diuntungkan? Ya pemilik akun tentu saja. Bisa dibilang, mereka yang melakukan hal ini ibarat menari di atas kesedihan orang lain sebagai jualan utama, meski ujung-ujungnya happy ending karena dikasih surprise.
BACA JUGA: Tren Prank Ojol yang Tuai Komentar Negative, Netizen: Gaada Konten yang Lebih Bermanfaat
Konten-konten prank yang menjadikan ojol sebagai korbannya, tak lain adalah adalah upaya dari para YouTuber untuk mendulang views yang ujung-ujungnya bermuara pada pendapatan dari adsense. Yah, mungkin hal itulah yang mimin rasakan setelah melihat prank–prank yang demikian. Kalo menurutmu gimana Sahabat Boombastis?
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…