Berdiskusi dengan Peter Schoof [sumber gambar]
Bicara soal aktivis cilik, ada banyak nama yang berani angkat bicara meski usia mereka masih sangat muda. Ada Malala Yousafzai, seorang gadis Pakistan yang getol menyuarakan bahwa perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan. Baru-baru ini juga ada Greta Thunberg yang dengan terang-terangan berani menyanggah dan protes terhadap Donald Trump.
Selain Malala dan Greta, di Indonesia ada nama Aeshnina Azzahra atau kerap disapa Nina. Anak berumur 12 tahun ini berani speak up dan menulis surat untuk Kanselir Jerman, Angela Merkel serta beberapa petinggi negara lain terkait dengan sampah plastic yang merupakan ekspor dari negara lain, seperti Amerika dan Australia.
Sampah –terutama plastic—menjadi masalah besar yang mengancam keberadaan bumi beserta penghuninya. Sampah yang tidak terkondisikan inilah yang memicu perubahan iklim ekstrem di dunia.
Nina untuk saat ini tengah duduk di bangku SMP Negeri 12 Gresik. Nina sedih karena di sekitar rumahnya terdapat banyak sekali sampah plastik yang ternyata dieskpor dari negara-negara lain seperti Australia dan Amerika Serikat, Inggris, bahkan Jerman.
Di dalam surat itu, Nina bercerita bahwa pabrik kertas di kotanya memang mengimpor sampah kertas bekas sebagai bahan dasar kertas dan produk lainnya. Namun, ternyata selain kertas ada pula sampah-sampah plastik yang diselundupkan ke Indonesia melalui jalur laut.
Karena keberaniannya, ia sempat dipanggil dan bertemu Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof. Nina menyampaikan kepada Peter bahwa masalah sampah plastic di Indonesia sudah sangat rumit, hal tersebut tambah parah jika ditambah sampah kiriman dari negara lain.
BACA JUGA: Ahed Tamimi, Aktivis Muda Palestina yang Bernyali Besar Melawan Kesombongan Israel
Nah, aksi protes Nina terhadap impor sampah ini bukan pertama kali dilakukan. Pada Juli 2019, dirinya dan temannya Scheherazade Fihi Ma Fihi (12) beserta 50 aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Ecological Observation and Wetlands Concervation (Ecoton) menggelar aksi protes di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Selain untuk Kanselir Jerman, Nina juga mengirim surat yang sama untuk PM Australia, Scott Morisson dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…