Warga Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat sedang dihebohkan dengan kegiatan ‘ukur jalan’ yang dilakukan oleh para WNA asal China. Hal tersebut viral melalui sebuah video berdurasi tiga menit yang belum diketahui pihak pertama yang menyebarkannya. Dalam video tersebut tampak seorang lelaki –yang mengakui ketua RT setempat menanyakan pekerjaan yang mereka lakukan.
Namun, alih-alih menjawab, semuanya tak bisa berbahasa Inggris apalagi Indonesia. Belakangan, aktivitas mereka ternyata sebagai pekerja proyek. Lebih dalam fakta tentang para pekerja ini, simak dalam artikel berikut!
Ketika ditemui oleh ketua RT setempat, para WNA ini berjumlah sekitar empat orang. Mereka memakai kostum pekerja dengan alat ukur digital serta ditemani beberapa pekerja dari Indonesia. Namun, saat ditanyakan apa kepentingannya, para pekerja asal Indonesia juga tak memberikan komentar. Belakangan ini pihak Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) mengatakan orang-orang tersebut mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Mereka bernaung di bawah salah satu kontraktor kereta cepat yaitu Sinohydro Co. Ltd (SINOHYDRO).
Jangan salah paham dulu, para pekerja asing ini tidak sedang mengukur tanah seperti yang diberitakan. Menurut Corporate Communication PT KCIC, Febrianto Wibowo mereka melakukan pengontrolan (review control point). Dalam hal ini bisa disebut sebagai benchmark, yaitu memastikan desain konstruksi sudah sesuai dan tepat, jadi bahasanya bukan pengukuran tanah. Control point ini hanya sebatas pengontrolan saja, tidak membangun.
Setelah video ini beredar, warga beramai-ramai memprotes tindakan tersebut karena mereka merasa pekerja tak pernah meminta izin akan memasuki wilayah mereka. Pak Lurah pun, Charles Mardianus mengaku tidak tahu menahu jika ada sebuah proyek yang akan dibangun di sana, karena tak ada surat izin –baik lisan maupun tulisan- yang masuk untuk dirinya. Berita ini juga sempat didengar oleh menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Hanif memastikan bahwa proyek ini sudah mempunyai kelengkapan dokumen. Bisa dilihat bahwa mereka adalah TKA profesional yang sudah sesuai dengan izin yang diterbitkan Kementerian Tenaga Kerja.
TKA yang mengerjakan banyak proyek di Indonesia ini menjadi perhatian serius tersendiri dari masyarakat dan DPR RI. Untuk menghilangkan kesalahpahaman, pihak Corportae Communication PT KCIC meminta maaf jika kedatangan para pekerja membuat orang di Jatimulya terganggu dan tak nyaman. Pihaknya memastikan bahwa kegiatan ini dipastikan berjalan dengan lancar sesuai prosedur yang ada.
Banyaknya jumlah tenaga asing yang bekerja di tanah air kerapkali menimbulkan kesalahpahaman, apalagi mereka tidak bisa menanggapi berbagai pertanyaan dari masyarakat. Tetapi dalam kasus satu ini, pihak ketenagakerjaan sendiri tidak menyebut hal tersebut bermasalah.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…