Iis vs Waode [sumber gambar]
Kasus Iis Dahlia mengomentari penampilan kontestan asal Baubau di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018 semakin melebar. Setelah diserang netizen karena perkataan kasarnya, kini giliran penyanyi-penyanyi jebolan ajang pencarian bakat yang buka suara. Mereka kompak menyatakan bahwa kompetisi menyanyi tak ada urusannya dengan penampilan secara fisik.
Pada Rabu (18/7), video Iis Dahlia, Trie Utami, dan Beniqno ketika menjadi juri KDI 2018 tersebar luas di media sosial, setelah diunggah ulang oleh akun gosip. Dalam video tersebut, seorang kontestan bernama Waode Sofia yang berasal dari Baubau, Sulawesi Selatan, datang pada audisi KDI 2018 dengan penampilan yang apa adanya—tanpa bedak, lipstick, dan baju yang cetar membahana. Hal tersebut ternyata merupakan sebuah masalah bagi ketiga juri.
Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat yang pertama berkomentar adalah Fatin. Ketika video Iis Dahlia beredar di akun gosip, banyak netizen yang membandingkan momen Waode Sofia dengan Fatin. Ketika mengikuti audisi X Factor Indonesia pada tahun 2012, Fatin hanya mengenakan seragam sekolah tanpa make up apalagi dress keren. Fatin pun mengungkapkan pendapatnya melalui instagram story dalam akun pribadinya. “Setahu aku, yang dulu pernah ikutan talent show enggak ada tuh ketentuan yang harus make up, harus pakai dress yang jedar gitu, enggak ada,” ungkapnya. Ia hanya menyayangkan saja sikap dewan juri karena tidak memberikan kesempatan bagi kontestan untuk menyanyi dulu, tetapi baru saja perkenalan langsung ditodong karena penampilannya.
Jika ditilik lagi secara logika, ajang pencarian bakat menyanyi memang sudah seharusnya memfokuskan peserta pada kemampuan bernyanyinya. Berbeda lagi dengan ajang pencarian bakat kecantikan seperti Puteri Indonesia, penampilan juga menjadi faktor untuk meloloskan peserta. Sedangkan kontes menyanyi? Penampilan kan bisa dipoles seiring berjalannya waktu. Percuma kalau cantik doang, tetapi suara fals, kan? Ujung-ujungnya, juga hanya lypsinc.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…