Categories: Trending

Inilah 6 Ulama Yang Berjasa Besar Bagi Indonesia

Presiden Soekarno pernah berpesan, “Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Karena Indonesia menjadi besar adalah hasil jerih payah perjuangan para pahlawan. Di antara banyak pahlawan yang dilahirkan Bangsa Indonesia, ternyata ada peran ulama yang ikut turut berjuang di dalamnya. Di antaranya adalah K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari yang sangat dikenal kiprahnya.

Sayangnya, peran besar para ulama ini banyak yang tak terekspos secara luas sehingga nama mereka tak begitu bergaung bagi generasi muda bangsa. Nah, kali ini kami akan membahas ulama-ulama yang telah berjasa besar bagi pembangunan bangsa. Setidaknya ada 6 nama yang akan kami bahas kali ini. Siapa saja mereka? Berikut kami mengulasnya.

1. H.O.S. Cokroaminoto

Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal sebagai H.O.S. Cokroaminoto dikenal sebagai guru para bapak bangsa. Tercatat nama Soekarno, Muso, Alimin, Semaoen, Tan Malaka, dan Kartosuwiryo pernah berguru kepadanya. Mereka bisa dibilang adalah karya besar dari H.O.S. Cokroaminoto. Soekarno tumbuh dengan paham nasionalis, Muso, Alimin, Semaoen, dan Tan Malaka berpaham Sosialis, dan Kartosuwiryo berpaham Islamis.

H.O.S. Cokroaminoto [ Image Source ]

Cokroaminoto juga dikenal dengan kiprahnya sebagai ketua pertama Sarekat islam (SI). Saat itu SI berkembang pesat karena terbuka untuk semua lapisan masyarakat muslim tanpa membedakan strata. Banyak pedagang muslim dan pejuang Indonesia yang tergabung di dalamnya. Hasilnya Belanda sempat naik pitam akibat berdirinya organisasi ini. Oleh Belanda, H.O.S. Cokroaminoto diberi gelar “Raja tanpa Mahkota”.

2. K.H. Ahmad Dahlan

K.H. Ahmad Dahlan merupakan seorang ulama yang berasal dari Yogyakarta. Beliau dulunya belajar agama di Mekkah dan selepas kembali ke tanah air Beliau banyak membawa pembaharuan. Misalnya, mengubah lembaga pendidikan pesantren menjadi sistem sekolah, memasukkan pelajaran umum ke dalam sekolah agama atau madrasah, dan juga melakukan perubahan dalam metode mengajar yang bervariasi.

K.H. Ahmad Dahlan [ Image Source ]

Selain itu, Beliau juga dikenal sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah kemudian tumbuh besar baik dalam bentuk aset kader dan simpatisan, maupun aset materi berupa rumah sakit, perguruan tinggi, sekolah, dan berbagai perkantoran. K.H. Ahmad Dahlan pernah berpesan, setiap manusia yang hidup bukan saja bertanggung jawab kepada Tuhannya, melainkan juga bertanggung jawab terhadap sesama.

3. K.H. Hasyim Asy’ari

K.H. Hasyim Asy’ari sangat dikenal masyarakat Indonesia lewat organisasi Nahdlatul Ulama yang Beliau dirikan. Bagi K.H. Hasyim Asy’ari, Nahdlatul Ulama adalah organisasi untuk menyatukan kekuatan Islam dengan para ulama dalam menjalankan peran yang tidak hanya berkutat pada bidang pendiikan santri dan ritual agama, namun juga pada masalah sosial, ekonomi, dan persoalan kemasyarakatan.

K.H. Hasyim Asy’ari [ Image Source ]

Dalam perjuangannya, Beliau juga mendirikan Pesantren Tebuireng, Jombang yang kemudian berkembang menjadi pusat penggemblengan ulama dan tokoh-tokoh terkemuka dalam berbagai bidang pengetahuan dan perjuangan nasional. Puncaknya terjadi saat Beliau mengeluarkan Resolusi Jihad untuk membakar semangat jihad para ulama dan santri dalam perang 10 November di Surabaya.

4. Buya Hamka

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan panggilan Hamka adalah seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan politikus yang berasal dari Maninjau, Sumatra Barat. Semasa hidupnya, Buya Hamka banyak melakukan kegiatan di Muhammadiyah, Sarekat Islam, Partai Masyumi, dan MUI. Puncaknya saat Beliau menjadi ketua MUI pertama ketika organisasi tersebut didirikan tahun 1975.

Buya Hamka [ Image Source ]

Buya Hamka dikenal banyak mewariskan buku bertema Agama Islam dan sastra sebagai hasil buah tangannya. Sampai saat ini buku-buku tersebut banyak dinikmati generasi muda sampai tua, terutama karya monumentalnya seperti novel Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wick, dan Tafsir Al Azhar yang diseleseikannya selama di penjara akibat berselisih paham dengan Presiden Soekarno.

5. M. Natsir

M. Natsir adalah seorang ulama dan politikus yang berasal dari Solok, Sumatra Barat. Kiprah Beliau banyak diingat ketika Beliau bergelut di konstituante dan menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Sumbangsih M.natsir yang masih dikenang hingga sekarang adalah Mosi Integralnya yang dikeluarkan pada tahun 1949.

M. Natsir [ Image Source ]

Saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengalami perpecahan akibat berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Wilayah Indonesia terpecah-pecah menjadi beberapa negara bagian dan justru memperburuk keadaan. Akhirnya mimbar konstituante memberikan ruang bagi M.Natsir untuk mengeluarkan Mosi Integralnya dalam upaya mengembalikan NKRI seutuhnya. Untuk perbaikan keadaan, Moh. Hatta mengamini Mosi Integral sebagai panduan untuk mempersatukan kembali NKRI.

6. K.H. Wachid Hasyim

K.H. Wachid Hasyim merupakan menteri agama RI pertama pasca Indonesia merdeka. Selama menjabat, Beliau banyak memberikan sumbangsih terutama terhadap perkembangan Pelajaran Agama Islam di lingkungan sekolah. Beliau adalah peletak dasar pertama yang menginstruksikan pemberian pelajaran umum di madrasah dan pemberian pelajaran agama di sekolah umum maupun swasta.

K.H. Wachid Hasyim [ Image Source ]

Semenjak saat itu pesatren semakin terbuka dengan memberi ruang bagi hadirnya pendidikan umum. Seperti Pesantren Tebuireng, Jombang yang menjadi pesantren pertama yang membuka jenjang pendidikan setingkat SMP dan SMA. Upaya itu ternyata juga berbuah manis dengan berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang kemudian berkembang menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan berubah lagi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Nah, itu tadi 6 ulama yang berjasa besar bagi perkembangan Indonesia. Di antara para ulama tersebut, sebenarnya masih ada ulama-ulama lain yang juga turut berperan besar bagi Indonesia. Dan peran strategis para ulama ini ternyata sangat dibutuhkan untuk pembangunan Indonesia. Karena membela negara, menurut ajaran Agama Islam, adalah sebagian dari iman.

Share
Published by
Anas Anas

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

15 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago