Categories: Trending

Mappalanca, Tradisi Ekstrim Adu Betis Masyarakat Bone yang Sarat Nilai Luhur

Sebagai negara agraris, kehidupan masyarakat Indonesia sudah tentu bergantung pada hasil pertanian. Oleh karena itu banyak penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Mereka ini tak kenal lelah menanam dan memanen padi agar bisa dikonsumsi diri sendiri dan orang lain. Maka nggak berlebihan dong kalau setelah panen mereka bersuka cita dengan menggelar sebuah perayaan.

Sebut saja salah satunya yaitu perayaan Mappalanca. Baru dengar? Perayaan ini diselenggarakan oleh masyarakat Bone, Sulawesi Selatan. Mappalanca adalah salah satu tradisi unik sekaligus ekstrim yang ada di Indonesia. Nama lain dari tradisi ini adalah adu betis. Nah sudah tahu kan mengapa disebut ekstrim.

Tradisi ini dilakukan setiap tahun setelah masa panen. Bagaimanakah jelasnya tradisi Mappalanca ini? Simak terus artikel menarik ini.

Adu Betis Setelah Panen

Menendang betis lawan [image source]
Mappalanca atau juga biasa disebut Mallanca sebenarnya adalah permainan tradisional Bone. Permainan ini dilakukan masyarakat Bone setelah musim panen, biasanya digelar sekitar Bulan Agustus. Perayaan adu betis ini biasanya juga dijadikan acara menyambut HUT Republik Indonesia. Sebelum acara adu betis dimulai, para ibu-ibu membawa makanan untuk disantap semua orang, baik  penonton maupun peserta Mappalanca.

Adu Betis yang Nggak Jarang Bikin Kaki Cidera

Mengatur kuda-kuda [image source]
Dalam permainan ini, kekuatan betis sangat diperlukan. Banyak peserta Mappalanca yang mengaku menjampi-jampi betis mereka sebelum ikut andil dalam tradisi ini. Tujuannya agar betis mereka kuat dan nggak mengalami cidera. Permainan Mappalanca diikuti dua tim yang masing-masing terdiri dari dua orang. Dua orang menjadi pihak penendang, sedangkan dua orang lainnya memasang kuda-kuda terkuat agar tak limbung saat betisnya menerima hantaman kaki lawan. Nggak heran kalau banyak yang mengeluh keseleo saat selesai mengikuti tradisi ini. Namun, pesertanya nggak kapok.

Diselenggarakan di Sebuah Makam Keramat

Memasang kuda-kuda [image source]
Selain permainannya yang terbilang unik, Mappalanca juga diselenggarakan di tempat tertentu. Tempat untuk menyelenggarakan Mappalanca adalah di sebuah makam keramat. Makam ini jauh dari pemukiman penduduk dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tempat keramat tersebut dalah makam leluhur desa yang sekaligus paman dari Raja Gowa Sultan Alaudin.

Tradisi Adu Betis yang Sarat Akan Nilai Luhur

Menendang betis lawan [image source]
Meskipun terbilang ekstrim, tradisi ini memiliki nilai-nilai yang luhur. Lewat tradisi ini, masyarakat diajak untuk menghargai kebersamaan. Hal ini tercermin saat acara makan bersama sebelum memulai pertandingan. Lewat Mappalanca kebiasaan gotong royong masyarakat juga akan terjaga. Mereka saling bahu membahu dalam menyediakan segala kebutuhan untuk acara dan bersama-sama membawa gabah hasil panen.

Sesuatu yang terlihat buruk, belum tentu memiliki maksud yang buruk pula. Contohnya tradisi Mappalanca ini. Di balik mengerikannya permainan yang dilakukan, masih ada moral story atau hikmah yang bisa kita petik.

Share
Published by
Sastranagari

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 day ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago