Jawa merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan tradisi. Meskipun zaman sudah semakin modern, namun masyarakat Jawa masih mempertahankan apa-apa yang dulu pernah dilakukan para sesepuhnya. Ada banyak sekali macam tradisi Jawa, mulai dari yang berhubungan dengan keagamaan sampai yang menyangkut jodoh.
Salah satu di antara banyak tradisi Jawa adalah ‘peknggo’ atau singkatan dari ‘ngepek tonggo’. Ngepek tonggo sendiri adalah situasi di mana kita berpacaran atau menikah dengan tetangga kita sendiri. Definisi tetangga di sini bisa yang tempat tinggalnya sangat dekat atau masih berasal dari satu desa yang sama. Wah memangnya bisa ya kalau kita harus memilih pasangan tetangga sendiri? Tentu saja bisa dan di bawah ini ada beberapa keuntungan kalau kita punya pasangan tetangga sendiri.
Hal pertama yang paling terlihat ketika kita dekat dengan tetangga sendiri adalah pengeluaran berkurang. Karena jarak rumah kita dan rumahnya tidak terlalu jauh maka tak perlu heboh soal biaya transportasi. Apalagi bila bisa ditempuh dengan jalan kaki, otomatis akan semakin hemat saja.
Kalau kebanyakan pasangan mengeluh karena uang mereka cepat habis untuk membeli pulsa agar dapat menghubungi si dia, orang yang dekat dengan tetangga sendiri tidak akan merasa demikian. Kita tak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk membeli pulsa karena bila ingin bertemu alias kangen, bisa langsung menemuinya di rumah.
Hal lain yang menguntungkan dari Peknggo ini adalah terkait tempat ngapel. Kalau berhasil menaklukkan hati tetangga sendiri, kita bisa saling bergantian mengunjungi rumah masing-masing. Tak perlu pusing mencari tempat ketemuan di kafe atau tempat nongkrong lain, karena teras rumah pun bisa jadi tempat indah untuk membicarakan masa depan.
Kalau kebanyakan pasangan sekarang bingung mencari tempat ketemuan karena jarak rumah terlalu jauh, para penganut peknggo pastinya tidak akan mengalami masalah tersebut. Nah, kalau sudah terlalu sering mengunjungi rumah sang wanita mungkin nantinya bisa bergantian di rumah sang pria agar selalu ada yang baru.
Hal lain yang mengasyikkan dari peknggo ini adalah dari faktor keluarga. Kebayang kan gimana susahnya mengambil hati calon mertua yang sebelumnya gak kita kenal sama sekali? Kalau kita dekat dengan tetangga sendiri, otomatis kita tidak akan merasakan hal tersebut lagi.
Namanya juga tetangga, pasti orang tua kita sudah saling mengenal satu sama lain. Kita pun sudah sangat dikenal oleh keluarga pasangan. Jadi proses pengenalan keluarga bisa dibuat singkat tanpa banyak ini itu.
Memiliki pasangan tetangga sendiri juga menyempitkan kemungkinan kita untuk selingkuh. Bagaimana bisa? Bayangkan saja bila kita mencoba selingkuh, pasti pasangan akan tahu karena faktor tempat tinggal yang berdekatan tadi.
Selain itu bila ada gerak-gerik yang aneh pasti akan diperhatikan oleh tetangga yang lain, belum lagi oleh keluarga pasangan. Jadi kita tidak bisa macam-macam dan hubungan pun bisa bertahan lama tanpa ada masalah orang ketiga.
Bila menikah dengan tetangga sendiri, kita tidak perlu bingung memahami latar belakang dari pasangan karena sudah pasti tahu sejak lama. Masing-masing juga tidak akan menemui kesulitan dalam menyesuaikan diri terkait masalah budaya dan tradisi.
Selain itu biaya pernikahan juga semakin murah. Bagaimana bisa? Karena kedua belah pihak berasal dari lingkungan yang sama, lingkaran pertemanan keduanya pun pasti tidak jauh-jauh dari daerah tersebut. Jadi, pengeluaran undangan, sampai katering bisa ditekan.
Tradisi Peknggo meskipun agak unik, tapi masih benar-benar dilestarikan. Unik sih memang selain banyak manfaat yang bisa didapatkan. Tentang manfaat tak hanya sampai situ sih, lazimnya perkawinan Peknggo ini juga awet. Bagaimana menurutmu, ingin mencoba tradisi ini?
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…