Wacana pindahnya ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan tinggal menunggu waktu. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro, yang memastikan pemindahan tersebut akan dimulai pada tahun 2024. Sayangnya, belum ada tempat spesifik yang dipilih untuk nantinya menjadi kawasan ibu kota baru menggantikan Jakarta.
Meski demikian, rencana prestisius ini tentu dibarengi dengan tantangan da tanggung jawab yang besar pula. Mulai dari penyediaan biaya untuk pembangunan yang bakal memerlukan jumlah hingga ratusan triliun, konsep dan rancangan perkotaan, hingga ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, tentu semuanya harus dipikirkan secara matang. Nggak lucu kan kalo kondisinya nanti ternyata tak jauh beda dengan Jakarta.
Kabut asap yang sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman
Terdapat sesar aktif penyebab gempa yang juga harus diwaspadai

Meski sepi dari pemberitaan soal bencana, Kalimantan nyatanya tak sepenuhnya bebas dari ancaman tersebut. Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sesar gempa yang masih aktif di Kalimantan perlu mendapat perhatian khusus. Terlebih, Kalimantan tergolong wilayah yang masih berpotensi terjadi gempa, meskipun hanya terjadi di beberapa wilayah saja. “Di Kalimantan ada sesar aktif yakni sesar Meratus, Tarakan, Sampurna. Ada juga sesar yang panjang yang sebelah utara dan selatan, itu sesar Adang. Tapi itu [sesar] purba, ujarnya yang dikutip dari tirto.id.
Biaya besar yang digunakan untuk memindahkan ibu kota
Pembangunan yang dilakukan diisyaratkan untuk tidak mengancam hutan Kalimantan
BACA JUGA: Bakal Dipindah ke Kalimantan, Begini Kondisi Jakarta Setelah Jadi ‘Mantan’ Ibu Kota
Jika sesuai rencana, pemindahan ibu kota akan mulai bergulir pada 2024 mendatang. Sebagai rakjel alias rakyat jelata, harapannya tentu agar ibu kota baru ini lebih baik dari yang sebelumnya. Selain menjadi simbol negara, tentu saja rencana ini bisa mendorong kemajuan dan pemerataan di segala bidang. Jadi biar enggak semuanya numpuk di Pulau Jawa. Begitu kira-kira Sahabat Boombastis.