Tiga kekalahan beruntun di laga-laga awal Liga Inggris membuat Arsenal terkatung-katung di papan bawah klasemen. Bully sana sini sudah jadi makanan setiap hari. Ramalan soal degradasi, menjadi mimpi buruk setiap fans Arsenal.
Jelang deadline transfer pemain, datanglah Takehiro Tomiyasu. Sempat diragukan kualitasnya, Tomiyasu kini dianggap pembelian sempurna. Bermain tanpa tedeng aling-aling, menjelajahi setiap jengkal lapangan, mempersembahkan kemenangan demi kemenangan bagi timnya. Yuk kenal penyelamat Arsenal ini lebih jauh!
Di awal musim, The Gunners sudah memboyong Ben White dari Brighton & Hove Albion. Tapi tetap saja, lini belakang sempoyongan menahan gempuran lawan. Jengah dengan keadaan, Arsenal pun menggelontorkan uang sebesar 18,6 juta euro untuk mendatangkan Takehiro Tomiyasu dari klub Serie A Italia, Bologna. Sempat diragukan, Tomiyasu menjawab kepercayaan pelatih dengan permainan brilian dan kemenangan.
Lini belakang Arsenal penuh kelemahan? Pertanyaan itu bisa dijawab dengan melihat kondisi Tomiyasu di akhir pertandingan. Di media sosial, bertebaran unggahan foto dan video Tomiyasu yang sangat keletihan setelah peluit panjang ditiupkan. Hal ini menunjukkan kerja kerasnya menutup setiap lubang di lini pertahanan. Bahkan di pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur, Son Heung-min pun dibikin tidak berdaya oleh Tomiyasu.
Takehiro Tomiyasu bukanlah pemain Jepang pertama di Arsenal. Sebelum dirinya ada nama-nama tenar, seperti Junichi Inamoto, Ryo Miyaichi, serta Takuma Asano. Ketiganya tak terlalu memberikan peran berarti, sehingga tenggelam begitu cepat. Berbeda dengan Tomiyasu yang langsung memberikan dampak besar pada permainan Meriam London.
Seperti pemain sepak bola pada umumnya, Tomiyasu memulai semua dari bawah. Karier profesionalnya dimulai saat membela klub Avispa Fukuoka dari tahun 2015 hingga 2017. Permainan apiknya memikat salah satu peserta Pro League Belgia, Sint-Truiden. Semusim di sana, bek berusia 22 tahun ini mencatat 27 penampilan.
Tawaran berikutnya datang dari Bologna. Pemain bertinggi badan 188 cm ini pun melakukan debut di Serie A Italia di musim 2019-2020. Tercatat, Tomiyasu diturunkan sebanyak 64 kali. Bertarung melawan pemain-pemain hebat juga mengasah kemampuan bertahan Tomiyasu hingga membuat Arsenal memboyongnya ke London, Inggris.
Bersama Tomiyasu, Arsenal mendapatkan kembali kepercayaan diri yang hilang dalam tiga pertandingan pertama. Tiga kemenangan diraih. Terakhir dengan hasil meyakinkan, tiga gol berbalas satu saat melawan Spurs. Ketika pertahanan kokoh dengan “semen” bernama Tomiyasu, para penyerang pun semakin percaya diri melakukan serangan.
Merangsek dari bawah, Arsenal kini boleh berbangga karena menembus papan tengah. Pemain nasional Jepang ini seakan menjadi jawaban dari segala permasalahan di Arsenal.
BACA JUGA: “Bayi Ajaib” Persikota Resmi Diakusisi Gading Marten
Perubahan signifikan inilah yang membuat Tomiyasu jadi idola baru Arsenal. Namun perjalanan masih panjang. Masih banyak lawan-lawan tangguh yang harus dihadapi. Bila sanggup menjaga konsistensi dan menjauhi cidera, bukan tidak mungkin Tomiyasu akan membawa Arsenal bersaing menjadi jawara Liga Inggris musim ini.
Aminkan, Gunners!
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…
Pernikahan artis Sandra Dewi dan Harvey Moeis sempat menjadi perbincangan publik karena mewah dan bak…
Nama Singgih Sahara, komika asal Semarang, belakangan menjadi sorotan publik lantaran hal yang dilakukannya membuat…