Inspirasi

Kisah Suwaji, Peternak Tikus Putih di Malang Selama 13 Tahun jadi Bisnis yang Menggiurkan

Bagi sebagian besar orang, mengembangbiakkan tikus adalah suatu yang menjijikkan dan tidak diminati. Selain hewan liar, tikus juga termasuk binatang yang kotor dan memiliki bau yang sangat tajam. Namun, siapa sangka Suwaji, seorang peternak tikus putih asal Malang, berhasil menjadi peternak sukses.

Hal yang wajar jika kita menemui seorang peternak sapi, kambing, kelinci, hamster, dan mamalia yang umum diternakkan. Namun, tak banyak orang menyadari peluang besar pada peternakan tikus putih yang sangat jarang dilirik masyarakat. Seperti apa bisnis yang dijalani pak Suwaji ini?

Seorang atlet yang memutuskan jadi peternak tikus

Suwaji (54), pria asal Malang ini sukses menjadi peternak tikus putih. Di rumahnya yang berada di Jalan Sudimoro Gang VI, Mojolangu, Lowokwaru, Malang, ia mengelola bisnis tikus putih selama hampir 13 tahun belakangan.

Suwaji saat sedang menunjukkan tikus putih peliharaannya [sumber gambar]
Siapa sangka, Suwaji yang mau bergelut dengan dunia tikus, dulunya adalah seorang petinju junior level provinsi. Ia sempat menekuni dunia tinju di usia 22 tahun. Namun, ia memutuskan keluar dari karier tersebut setelah berkeluarga dan menjadi pekerja serabutan. Di tahun 2008, barulah ia melihat peluang bisnis tikus putih yang ternyata banyak dibutuhkan.

Kendala yang dihadapi pak Suwaji dalam berbisnis tikus

Tentu bukan hal yang mudah memasarkan tikus putih. Awal mula berbisnis, Suwaji hanya memiliki tiga ekor tikus, dua betina dan satu jantan. Bukan hal yang mudah karena kendala menemukan target pasar. Akhirnya, ia menemukan komunitas reptil yang nyatanya sangat membutuhkan tikus putih untuk pakan.

Suwaji sedang mengamati tikus yang dibudidayakan [sumber gambar]
Bukan hanya pasaran, Suwaji juga sempat mendapat penolakan warga sekitar. Tentunya warga khawatir dengan tikus-tikus yang bisa saja berkeliaran ke rumah-rumah sekitar. Namun, perlahan warga menerima usaha tersebut setelah Suwaji memiliki kandang tetap.

Bisnis yang menggiurkan

Mengapa bisnis tikus putih dapat diperhitungkan? Menurut Suwaji, perawatan tikus putih cukup mudah. Pakan tikus mudah diperoleh, kandang cukup dibersihkan seminggu sekali sembari disemprot disinfektan dan obat. Tak hanya itu, modal yang sangat murah, hingga waktu panen yang lumayan cepat juga menjadi nilai plus dalam bisnis ini.

Suwaji memberi pakan tikus [sumber gambar]
Selain itu, bisnis ini jarang digemari sehingga lebih cepat laku di pasaran. Tikus putih sendiri biasanya dibutuhkan untuk objek riset mahasiswa kedokteran dan juga pakan utama di kebun binatang. Bahkan, Suwaji menjadi penyuplai tetap di kampus UMM dan wisata Eco Green Park Batu.

Bisa membiayai anaknya sekolah berkat bisnis ini

Ada 3 jenis tikus yang tengah dikembangbiakkan Suwaji, yakni mencit, wistar, dan tikus rumahan. Dalam sehari, ia mampu menyuplai 300-400 ekor tikus. Untuk jenis tikus rumahan dapat dijual dengan harga Rp100 ribu. Sementara mencit dan wistar bisa dijual dengan kisaran Rp60 ribu yang biasa digunakan untuk bahan riset.

Ilustrasi tikus untuk bahan riset [sumber gambar]
Dari tikus-tikus itulah Suwaji mampu menyekolahkan kedua putranya hingga sarjana. Sebagai Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Ranting Muhammadiyah Mojolangu, ia juga bisa membantu biaya operasional PRM Mojolangu.

Kondisi peternakan Suwaji di masa pandemi

Suwaji memang ulet. Selain tikus, ia juga memlihara 8 jenis ular piton dan burung di rumahnya. Sayangnya, di masa pandemi saat ini peternakan tikus miliknya mengalami penurunan, lantaran Suwaji mengalami sakit dan harus mengurus semua tikus sendirian.

Suwaji saat mengecek kandang tikus, terlihat beberapa tempat kosong [sumber gambar]
Ia pun memutuskan menjual semua tikus dan menyisakan sekitar 25 persen dari 7.000 ekor yang ada, meski permintaan pasar masih tinggi. Kini, pak Suwaji mulai mengembangkan lagi bisnis tersebut. Ia mulai kembali mem-breeding tikus-tikus dan mengisi kandang yang banyak kosong.

BACA JUGA: Berawal dari 3 Ekor, Pria Ini Bisa Beternak Ratusan Domba hingga Raih Omzet Ratusan Juta

Tikus putih ternyata bisa menjadi bisnis yang menggiurkan dan bisa mendatangkan pendapatan yang lumayan. Sejatinya, beternak tikus putih tidak jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Diperlukan ketekunan dalam menjalankannya.

Share
Published by
Dessy Humairoh

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago