Bagi sebagian besar orang, mengembangbiakkan tikus adalah suatu yang menjijikkan dan tidak diminati. Selain hewan liar, tikus juga termasuk binatang yang kotor dan memiliki bau yang sangat tajam. Namun, siapa sangka Suwaji, seorang peternak tikus putih asal Malang, berhasil menjadi peternak sukses.
Hal yang wajar jika kita menemui seorang peternak sapi, kambing, kelinci, hamster, dan mamalia yang umum diternakkan. Namun, tak banyak orang menyadari peluang besar pada peternakan tikus putih yang sangat jarang dilirik masyarakat. Seperti apa bisnis yang dijalani pak Suwaji ini?
Seorang atlet yang memutuskan jadi peternak tikus
Suwaji (54), pria asal Malang ini sukses menjadi peternak tikus putih. Di rumahnya yang berada di Jalan Sudimoro Gang VI, Mojolangu, Lowokwaru, Malang, ia mengelola bisnis tikus putih selama hampir 13 tahun belakangan.
Kendala yang dihadapi pak Suwaji dalam berbisnis tikus
Tentu bukan hal yang mudah memasarkan tikus putih. Awal mula berbisnis, Suwaji hanya memiliki tiga ekor tikus, dua betina dan satu jantan. Bukan hal yang mudah karena kendala menemukan target pasar. Akhirnya, ia menemukan komunitas reptil yang nyatanya sangat membutuhkan tikus putih untuk pakan.

Bukan hanya pasaran, Suwaji juga sempat mendapat penolakan warga sekitar. Tentunya warga khawatir dengan tikus-tikus yang bisa saja berkeliaran ke rumah-rumah sekitar. Namun, perlahan warga menerima usaha tersebut setelah Suwaji memiliki kandang tetap.
Bisnis yang menggiurkan
Mengapa bisnis tikus putih dapat diperhitungkan? Menurut Suwaji, perawatan tikus putih cukup mudah. Pakan tikus mudah diperoleh, kandang cukup dibersihkan seminggu sekali sembari disemprot disinfektan dan obat. Tak hanya itu, modal yang sangat murah, hingga waktu panen yang lumayan cepat juga menjadi nilai plus dalam bisnis ini.
Bisa membiayai anaknya sekolah berkat bisnis ini
Ada 3 jenis tikus yang tengah dikembangbiakkan Suwaji, yakni mencit, wistar, dan tikus rumahan. Dalam sehari, ia mampu menyuplai 300-400 ekor tikus. Untuk jenis tikus rumahan dapat dijual dengan harga Rp100 ribu. Sementara mencit dan wistar bisa dijual dengan kisaran Rp60 ribu yang biasa digunakan untuk bahan riset.
Kondisi peternakan Suwaji di masa pandemi
Suwaji memang ulet. Selain tikus, ia juga memlihara 8 jenis ular piton dan burung di rumahnya. Sayangnya, di masa pandemi saat ini peternakan tikus miliknya mengalami penurunan, lantaran Suwaji mengalami sakit dan harus mengurus semua tikus sendirian.
BACA JUGA: Berawal dari 3 Ekor, Pria Ini Bisa Beternak Ratusan Domba hingga Raih Omzet Ratusan Juta
Tikus putih ternyata bisa menjadi bisnis yang menggiurkan dan bisa mendatangkan pendapatan yang lumayan. Sejatinya, beternak tikus putih tidak jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Diperlukan ketekunan dalam menjalankannya.