Memadamkan bara api yang melalap di sejumlah wilayah seperti Kalimantan san Riau memang bukanlah perkara yang mudah. Peristiwa yang juga berujung menjadi bencana asap tersebut, saat ini masih ditangani oleh petugas terkait yang terus berjibaku dengan kondisi yang ada. Hal ini juga diakui oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, bahwa kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera sangat sulit dipadamkan.
Jelas, tentu ada penyebab dari semua kesulitan yang kerap ditemui para petugas pemadam kebakaran di lapangan. Tak kurang, beberapa cara telah ditempuh agar titik api dan bara yang ada bisa segera diatasi. Mulai dari menyiramkan air dari mobil pemadam kebakaran dan tangki air, menggunakan racun api, memanfaatkan pasir dan tanah, hingga Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan. Meski demikian, beberapa hal di bawah ini menjadi penyebab sulitnya memadamkan kebakaran hutan yang ada.
Meski telah mengerahkan 30 unit helikopter, memadamkan api di daerah gambut menjadi tantangan tersendiri. Hal inilah yang dialami oleh satuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di mana mereka cukup kesulitan karena kedalaman gambut yang berkisar antara 20 meter sampai 36 meter, susah dijangkau oleh air yang dilepaskan dari helikopter.
Penyemaian Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan, menjadi salah satu metode yang digunakan untuk memadamkan kebakaran api yang ada. Sayang, hal tersebut terhalang lantaran proses modifikasi cuaca di beberapa wilayah karhutla, seperti di Palembang dan Kalimantan terkendala minimnya awan kumulus yang aktif. Alhasil, hujan buatan yang diharapkan belum bisa terlaksana.
Medan berat di pedalaman hutan dan terbatasnya persediaan air yang ada, membuat kegiatan pemadaman tak berjalan dengan mudah. Luasnya areal yang terdampak oleh kebakaran, juga tak bisa dijangkau dengan cepat. Terlebih, kondisi ini juga dihadapkan minimnya titik air yang bisa digunakan untuk memadamkan api lewat selang yang dipompa hingga menjadi semburan air.
BACA JUGA: Tak Hanya Amazon, Inilah Kebakaran Hutan Paling Parah yang Sedang Menghantui Dunia
Meski dihadapkan oleh persoalan yang sulit, toh kita patut mengapresiasi kinerja dari tim pemadam kebakaran yang ada. Di tengah ramainya bahasan soal bencana asap, mereka tanpa lelah terus bekerja agar permasalahan yang ada bisa segera teratasi.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…