Categories: Trending

Inilah 5 Fakta Kedigdayaan Wyuha, Strategi Tempur Raja Jawa yang Melegenda

Perang adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan dari setiap dinasti kerajaan di dunia. Tak terkecuali kerajaan di Jawa yang konon telah ada dan eksis sejak abad ke-7 hingga sekarang. Perang-perang akibat perluasan kekuasaan, balas dendam, hingga perebutan tahta yang berlangsung sangat sengit.

Perang-perang ini tentu tak dilakukan secara grusa-grusu tanpa adanya perencanaan yang matang. Setiap perang yang terjadi pasti didahului dengan strategi tempur yang akan memuluskan aksi perang dan kemenangan bisa di dapat. Di Jawa sebuah strategi tempur disebut dengan wyuha. Dan inilah fakta kedigdayaan strategi tempur itu.

1. Strategi Perang yang Tercantum dalam Karya Sastra

Strategi perang yang dimiliki oleh raja-raja kebanyakan ditulis dalam karya sastra masa lalu. Seperti kakawin Bharatayudha yang digubah oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Dalam kakawin ini, strategi tempur mulai dikenalkan seperti yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa. Selanjutnya, strategi ini diterapkan dalam peperangan nyata dalam menghadapi banyak musuh.

Bharatayudha [image source]
Strategi perang yang akhirnya dinamai byuha atau wyuha ini mirip sekali dengan miliki Tsun Tzu. Segala hal terkait persiapan matang dan hal-hal berbau politik dibahas hingga mendetail. Saat peperangan telah terjadi, strategi itu akhirnya diwujudkan dalam taktik tempur. Apa yang terjadi di dalam kertas kadang berbeda dengan yang terjadi di dalam pertempuran.

2. Adaptasi dari Strategi Tempur India Kuno

Kasusastraan India memang memiliki hubungan erat dengan kasusastraan di Indonesia. Penyebaran agama Hindu di masa lalu ditengarai memasukkan beberapa pandangan ketuhanan dan perang. Strategi tempur yang dimiliki oleh India itu akhirnya dimodifikasi dengan baik hingga akhirnya dikenal dengan nama sama-bheda-danua.

adaptasi dari India [image source]
Sama dalam hal perang berarti mencari kesamaan atau sekutu. Semakin banyak sekutu yang didapatkan, semakin kuat pasukan yang akan dihancurkan. Selanjutnya adalah bheda yang mirip sekali dengan politik memecah belah yang diterapkan oleh Belanda. Untuk memecah kekuatan, gerogoti di dari dalam dengan isu perpecahan. Selanjutnya yang terakhir adalah danua atau menyerang. Saat kerajaan yang telah diadu domba lemah, serangan besar bisa dilakukan agar kemenangan cepat didapat.

3. Strategi Tempur Penyerangan Mendadak

Selain menggunakan strategi sama-bheda-danua, raja-raja di Jawa juga sangat menyukai serangan langsung berupa penyergapan. Raja yang akan memperluas kekuasaannya tiba-tiba mengirim banyak sekali pasukan hingga membuat beberapa kerajaan tak siap. Akhirnya, mereka hanya bisa melakukan serangan balik semampunya, jika tidak beruntung kerajaan bisa dikuasai.

strategi tempur dadakan [image source]
Saat melakukan penyerangan, beberapa pasukan juga merusak beberapa bagian vital dari kerajaan. Misal memutuskan suplai makanan hingga bencana kelaparan bisa terjadi. Akibat hal ini, kerajaan musuh mau tidak mau akan menyerang. Selanjutnya membendung sungai atau sumber air berharga. Tanpa air maka semuanya akan selesai dengan cepat. Jika kerajaan tidak menyerah maka nasib rakyatnya akan binasa.

4. Strategi Tempur Serangan Frontal

Strategi tempur selanjutnya adalah serangan frontal. Serangan frontal tidak sama dengan serangan yang dilakukan dengan mendadak. Perang ini dilakukan setelah dua kerajaan sama-sama siap. Biasanya dua kerajaan akan bertemu di satu tempat dan melakukan peperangan setelah keduanya menyepakati adanya peperangan yang besar. Setelah ada bunyi tetabuhan atau suara terompet yang sangat keras, perang bisa dimulai.

wyuha dalam candi [image source]
Contoh peperangan frontal yang pernah terjadi di Jawa adalah perang dalam perebutan tahta kerajaan Mataram kuno. Saat itu, di abad ke-9 masehi Rakai Pikatan dan Rakai Walaing berperang habis-habisan. Contoh selanjutnya terjadi di abad ke-14 antara menantu Hayam Wuruk  dengan Bhre Wirabumi yang sebenarnya anak Hayam Wuruk sendiri.

5. Strategi Wyuha yang Sangat Banyak dan Mematikan

Setidaknya ada dua kitab yang dijadikan acuhan untuk wyuha di Jawa. Pertama adalah kakawin Bharatayudha yang berisi 10 macam wyuha. Beberapa wyuha yang sangat terkenal adalah wukir sagara wyuha yang berarti membentuk pasukan seperti bukit dan samudra. Selanjutnya ada garuda wyuha yang memiliki bentuk seperti burung garuda. Selanjutnya ada kanannya wyuha yang bentuknya mirip dengan lingkaran tapi berlapis-lapis.

contoh wyuha [image source]
Selanjutnya ada karya sastra Kamandaka yang mengenal wyuha menjadi 8 macam. Rata-rata strategi wyuha-nya sama dengan kkawin Bharatayudha, hanya beda satu bagian saja. Adalah singha wyuha atau susunan pasukan berbentuk singa yang menjadi andalan dalam rujukan ini. Wyuha di atas hanyalah beberapa strategi standar saja. Selebihnya wyuha bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Inilah lima fakta kedigdayaan wyuha yang dipakai oleh raja-raja di Jawa. Tanpa adanya strategi tempur ini, mungkin setiap kerajaan tak akan bisa bertahan dengan lama. Di era modern, wyuha telah bertransformasi menjadi lebih rumit karena telah menyangkut banyak sekali sektor-sektor penting.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

15 hours ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago