Belum lama ini, nama kelompok Anarko disebut-sebut sebagai pembuat onar. Mereka merencanakan pemberontakan, penjarahan, dan pembakaran di beberapa daerah di Pulau Jawa dan Kalimantan. Ini juga berarti bahwa Anarko ini punya cukup banyak anggota. Beberapa dari mereka sudah berhasil diamankan oleh polisi usai berbuat onar dan vandalisme.
Belum lama juga, dalam sebuah video viral beredar seseorang yang mengaku sebagai ketua dari kelompok Anarko ini. Ia bahkan menunjukkan bahwa dirinya punya tato lambang A di bagian dadanya. Pria bernama Pius asal Ambon ini sekarang sudah diamankan oleh pihak berwajib.
Viralnya video pengakuan dari Pius ini membuat naiknya trending #AnarkoTunggangiCorona di Twitter. Saat ini, pria kelahiran 1995 itu sudah diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Penahanan ini tak hanya karena dirinya yang mengaku bagian dari pembuat onar saja, tetapi juga ketahuan telah melakukan pencurian helm milik polisi lalu lintas (Polantas), AKBP Jerry Siagian, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Pius sendiri tertangkap basah saat melakukan aksi mencurinya.
BACA JUGA: 5 Fakta Tentang Kelompok Anarko, Orang-orang yang Disebut Bakal Menjarah Pulau Jawa
Semoga saja ini menjadi pelajaran untuk semua anak muda yang masih belum puas dengan kinerja pemerintah dan ingin menjadi pembuat onar. Kalian bisa lakukan hal yang lebih baik, misalnya dengan membuat karya, membuka lapangan kerja, atau mungkin melakukan hal yang bisa mengharumkan nama negara. Bukan malah membuat onar dan ingin merusak negara yang sudah lumpuh karena berbagai macam masalah.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…