Keberhasilan TNI Angkatan Darat (AD) menjadi juara sebanyak 12 kali secara berturut-turut di ajang Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2019, tak lepas dari kerja keras dari para peserta di dalamya. Tak hanya itu, kesuksesan mereka juga ditunjang dengan penggunaan senapan terbaru buatan PT.Pindad (Persero) yakni SS2-V4
Dilansir dari laman pindad.com, senapan yang pertama diluncurkan sejak tahun 2006 tersebut. bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih serta pengumpanan magasen. Senjata ini pula yang sukses mengantarkan TNI AD menjuarai kompetisi bergengis di negeri kanguru tersebut. Prestasi ini, juga membuktikan bahwa senapan buatan dalam negeri tak kalah dengan pabrikan asing di dunia.
Dikembangkan secara intensif dari varian SS1
Diluncurkan pertama kali pada 2006 silam, SS2 merupakan perkembangan dari senapan versi SS1 yang menjadi produksi pertama. Dilansir dari pindad.com, senjata ini hadir karena didasarkan pada keinginan untuk menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan.
Sempat diproduksi secara terbatas dan diujicoba di ajang lomba menembak internasional
Keberadaan SS2 yang bakal melanjutkan seri dari SS1, tak lepas dari gagasan Panglima TNI yang pada saat itu dijabat oleh Jenderal TNI Endriartono Soetarto pada 11 April 2011. Dikutip dari angkasareview.com, gagasan tersebut disampaikan pada saat dirinya berkunjung ke Pindad. Tak lama, Dirut BUMN yang kala itu dipimpin oleh Budi Santoso, segera menindaklanjuti permintaan sang Panglima TNI.
Dirilis dalam bentuk standar dan Heavy Barrel
Mengikuti perkembangan senapan yang menyesuaikan kebutuhan di lapangan, Pindad membuat dua varian yakni laras standar dan Heavy Barrel (HB). Laman angkasareview.com menuliskan, yang membedakan dari kedua senapan tersebut terletak pada sisi berat dan ketebalan laras serta corak desain hand guard-nya. Selebihnya, baik versi standar dan Heavy Barrel (HB) memiliki desain, bentuk dan komponen yang sama.
Menjadi senjata andalan Indonesia di berbagai kejuaraan menembak internasional
kejuaraan BISAM yang diselenggarakan pada 21-29 September 2005, menjadi ajang pembuktian dari kehebatan SS-2 V4 HB. Pada lomba yang diikuti oleh Brunei, Filipina, Malaysia, Kamboja, Singapura, Laos, Indonesia, dan Inggris itu, tim penembak Indonesia sukses menjadi jawara dan meraih juara umum. Saat pertandingan berlangsung, kesemua negara peserta memakai M16-A2 buatan AS dan Inggris menggunakan SA80 A2.
BACA JUGA: 3 Rahasia Jitu TNI AD yang Sukses Juarai Lomba Menembak Internasional 12 Kali Tanpa Kalah
Selain kemampuan menembak yang mumpuni dari tiap individu, keberadaan senjata SS2-V4 di atas juga sanggup berbicara banyak di ajang internasional tersebut. Lahir sebagai varian terbaru yang asli buatan anak bangsa, keberadaan senapan itu sukses mengalahkan nama besar senjata serbu buatan negara lain yang populer di dunia. Pendek kata, SS2-V4 yang digunakan oleh TNI AD, menjadi bukti bahwa negara ini juga bisa menghasilkan senapan berkualitas global.