Categories: Trending

Hilang Sebulan di Gunung dan Ditemukan Tinggal Tulang, Begini Mirisnya Kisah Santri Ini

Sejak film ‘5 Cm’ booming di bioskop pada tahun 2012, gunung dijadikan tempat bermain baru. Bukan cuma bagi mereka yang memang suka berkelana masuk keluar hutan dan mencintai trekking saja, tetapi juga anak muda yang ingin mempercantik feeds Instagram plus uji kemampuan seberapa tangguhnya mereka.

Sejatinya, gunung adalah salah satu destinasi di mana banyak sekali bahaya yang mengancam nyawa. Mulai dari binatang buas, hypothermia, jurang-jurang curam, ataupun gas yang dikeluarkan dari kawanya (jika itu gunung aktif). Untuk bisa main-main di gunung ada banyak sekali persiapan yang harus teman-teman lakukan, tak cukup hanya latihan fisik tetapi juga kesiagaan saat sudah berada di sana. Jangan sampai yang niatnya ingin menghilangkan penat malah berakhir dengan tragis seperti kisah berikut ini.

Hilangnya terkuak karena perihal administrasi pondok

Adalah Ahmad Sulaiman, santriwan di Pondok Pesantren Attolibiyah, Mobok Karsih, Bumijawa, Tegal, yang harus meregang nyawa di Gunung Slamet. Karena masih ada urusan admisnitrasi, pihak pondok hendak memanggil yang bersangkutan. Sayangnya, Ahmad yang tidak berada di pondok dan dikira pulang ke rumah membuat pihak pondok mendatangi orangtuanya.

Ponpes At-Tholibiyah [Sumber gambar]
Orangtua Ahmad kaget karena merasa anak mereka ada di pesantren. Di tengah kebingungan inilah investigasipun dilakukan. Baik pihak pondok ataupun orangtua mencari keberadaan Ahmad, di manakah ia berada?

Mendaki Gunung Slamet secara illegal

Usut punya usut, tiga orang teman Ahmad membuat sebuah pengakuan jika pada bulan November lalu mereka mendaki Gunung Slamet. Muhammad Imam As’ari, Muhammad Jefri Trimulyana dan Ahmad Fadil Izulhaq dan Ahmad memulai pendakian pada 21 November 2018. Sayangnya, mereka mengambil jalur illegal Bambangan dan tidak melapor kepada petugas di pos pendakian.

Salah satu Pos Gunung Slamet via Bambangan [Sumber gambar]
Namun, setelah sampai pos 9, mereka memutuskan untuk langsung turun. Hingga pos 7 Ahmad dan teman-temannya tersesat. Karena lelah dan masih belum menemukan jalur kembali mereka beristirahat dan tidur di hutan. Pagi harinya saat terbangun, Ahmad hilang dan tak ada di tempat. Ketiga temannya mencari namun tak menemukan. Mereka lalu turun dan fatalnya tidak melapor ke putugas (mungkin karena takut perihal memang mendaki secara illegal).

Laporan baru dilakukan satu bulan kemudian

Setelah berita hilangnya Ahmad dan pengakuan ketiga temannya tersebar, laporan baru dilakukan pada 25 Desember 2018 lalu. Hasilnya, nama mereka memang tidak ada di daftar karena mendaki secara illegal. Evakuasi pun langsung dilakukan oleh tim SAR gabungan guna mencari Ahmad Sulaiman.

Evakuasi jasad Ahmad Sulaiman [Sumber gambar]
Nahas, setelah 5 jam evakuasi, Ahmad sudah ditemukan tak berbentuk, tubuh pelajar 19 tahun itu tinggal tulang (kerangka) belulang saja. Jenazah Ahmad akhirnya dilarikan ke RS Margono Soekardjo Purwokerto untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh Polres Banyumas.

Pelajaran yang bisa dipetik dari hilangnya Ahmad Sulaiman

Kisah tentang mereka yang hilang di gunung ini bukan pertama kalinya, Sahabat. Sebelum-sebelumnya juga banyak sekali hal serupa yang terjadi. Pelajarannya adalah pintar-pintarlah memilih teman mendaki. Gunanya kelompok adalah untuk melindungi satu sama lain, memastikan bahwa jika kalian naik 4 orang, turun juga harus dengan jumlah yang sama.

Jalur pendakian Gunung Slamet [Sumber gambar]
Pun, bawa perlengkapan yang lengkap dan koordinasi secara serius saat akan pergi ke gunung. Jika tidak, maka alam bisa membunuhmu seketika. Jika ada yang hilang, maka dicari sampai ketemu, jika tidak maka turunlah dan cari bantuan. Itu adalah prinsip dasar yang harus dipegang oleh seorang pendaki. Gunung adalah destinasi di mana kamu tak boleh mementingkan ego dan diri sendiri.

BACA JUGA: 5 Gunung Eksotis yang Terkenal Banyak Menelan ‘Tumbal’ Nyawa Manusia

Semoga siapapun yang memutuskan untuk pergi bertualang memasuki hutan dan alam mnegerti bahwa pergi ke sana bukan hanya untuk gaya-gayaan saja. Semoga pula kejadian seperti yang dialami oleh Ahmad Sulaiman ini tak lagi terjadi.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Polemik ‘Merah Putih: One for All,’ Film Tema Nasionalisme yang Panen Hujatan

Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…

15 hours ago

Pro Kontra Pernyataan Menkeu Sri Mulyani tentang Gaji Guru

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…

2 days ago

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

4 days ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

4 days ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

2 weeks ago