Inspirasi

Melihat Prototipe Robot Sentry Gun Buatan Indonesia yang Punya Segudang Kemampuan Hebat

Perkembangan teknologi di bidang robotik rupa-rupanya telah dimanfaatkan dengan baik lewat terciptanya sistem persenjataan berbasis robot oleh pihak Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan. Dilansir dari Kemhan.go.id (16/10/2019), teknologi tersebut merupakan prototype Sentry Gun, yang merupakan Unmanned Ground Combat Vehicle (UGVC)

UGCV sendiri merupakan kendaraan nirawak dengan teknologi robotik, yang dilengkapi dengan beragam kemampuan pendukung misi kemiliteran. Meski masih dalam tahap prototype, keberadaan Sentry Gun menjadi salah satu bukti kemajuan teknologi militer Indonesia saat ini. Lantas, apa saja kemampuan yang dimiliki?

Sistem robotik yang dirancang untuk memudahkan tugas personil militer

Seusai dengan namanya, UGCV dirancang untuk bergerak tanpa awak dan dikendalikan melalui mekanisme robotik. Dilansir dari Indomiliter.com (22/11/2019), kendaraan canggih tersebut dirancang spesifik untuk membantu kegiatan personil militer saat berada di lapangan seperti pengintaian, pengawasan dan akuisisi target.

Kemampuan dari UGCV itulah yang kemudian disematkan pada Sentry Gun, hasil penelitian Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan RI. Nantinya, prajurit mampu menjaga dirinya agar aman jangkauan tembakan musuh karena digantikan oleh Sentry Gun yang berada di garis depan.

Wahana nirawak yang dilengkapi dengan Senapan Mesin Berat (SMB)

Berdasarkan prototype yang ada, persenjataan Sentry Gun mengadopsi senapan mesin berat (SMB) M2HB Browning kaliber 12,7 mm. Karena serba otomatis, sistem yang dianut mirip dengan teknologi RCWS (Remote Control Weapon System). Tak sendiri, Balitbang Kemhan bekerjasama dengan PT Ansa Solusitama Indonesia untuk mengembangkan Sentry Gun.

Senapan mesin berat (SMB) M2HB Brownng kaliber 12,7 mm pada Sentry Gun [sumber gambar]
Saat berada di lapangan, Sentry Gun mampu dikendalikan secara otomatis maupun manual saat digunakan untuk menembak sasaran. Dilansir dari Kemhan.go.id (02/11/2019), cara kerjanya berdasarkan sensor kamera yang akan mendeteksi pergerakan target. Jika sudah terkunci, barulah sasaran akan dibabat oleh Sentry Gun.

Prototype yang masih akan terus dikembangkan di masa depan

Mengembangkan sistem persenjataan secara robotik seperti Sentry Gun memang tidak mudah. Tantangan ini datang dari sistem sensor kamera yang berhubungan dengan pemrograman komputer, yakni meliputi computer vision (penginderaan) dan interface (tampilan antarmuka).

Ranpur canggih yang masih dalam tahap prototype dan pengembangan [sumber gambar]
Belum lagi soal teknologi seperti Detection, Recognation, Identification (DRI), yang menjadi jantung utama bagi Sentry Gun untuk melakukan pendeteksian, mengenali obyek, hingga proses identifikasi yang menjadi sebuah keputusan apakah target sesuai atau tidak. Dari segi fisik seperti yang dikutip dari Indomiliter.com, Sentry Gun mempunyai dimensi 652 x 412 x 550 mm, dengan ground clearance (ketinggian dari permukaan tanah) 40-60 cm, dan bobot keseluruhan diperkirakan mencapai 1.100 kg.

BACA JUGA: 5 Robot Hebat Buatan Indonesia ini Menjadi Bukti Jika Bangsa Ini Mulai Maju

Bangga rasanya jika teknologi modern seperti sistem robotik di atas, bisa diimplementasikan pada bidang pertahanan sehingga menjadi sebuah persenjataan yang canggih. Meski masih berupa prototype, keberadaan alutsista robotik bernama Sentry Gun di atas tentu akan menjadi salah satu senjata kebanggaan sekaligus bukti keunggulan militer Indonesia.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

4 days ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

5 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

6 days ago

Tom Lembong Siap Banding, Tak Mau Dianggap Penjarah Negara

Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…

6 days ago

Fenomena Joki Strava, Jasa Lari bagi yang Ingin Mengais Validasi?

Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…

1 week ago

Sabarnya Damkar, Laporan Minta Bantuan Hadapi Ular Gaib pun Didengar

Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…

2 weeks ago