Trending

Ribuan Jamaah Haji Meninggal di Mekah, Ini Penjelasannya

Salah satu kasus yang paling disorot setiap musim haji adalah jumlah jamaah yang menghembuskan napas terakhir di Tanah Suci. Biasanya, peserta yang meninggal diakibatkan oleh faktor usia atau kelelahan yang dialami saat menunaikan ibadah di Mekah.

Walaupun terjadi di setiap penyelenggaraannya, musim haji tahun 2024 ini mendapat banyak perhatian karena jumlah jamaah yang meninggal di Arab Saudi mencapai ribuan orang. Lalu apa sebenarnya yang menjadi pemicu dari ledakan kasus meninggalnya peserta haji di tahun ini?

Pengaruh cuaca panas ekstrim

Saat ini, negara penyelenggara haji Arab Saudi sedang dilanda cuaca panas ekstrim. Untuk tahun ini, hawa panas itu berhembus bersamaan dengan musim haji.

Di Arab Saudi, temperatur musim panas bisa lebih dari 50 derajat Celcius. Situasi ini tentu cukup menyiksa para jamaah haji. Tak sedikit yang terpaksa tumbang akibat tidak kuat dengan kondisi alam tersebut.

Ribuan orang dilaporkan meninggal dunia

Tak hanya dari Indonesia, peserta haji dari negara-negara lain juga merasakan panasnya cuaca di Tanah Suci. Satu per satu bertumbangan hingga tanpa disadari, sudah ribuan jiwa yang menjadi korban keganasan cuaca panas ekstrim.

Berdasarkan laporan dari AFP, hingga hari Kamis (20/6/2024), jumlah korban yang meninggal akibat cuaca panas ekstrim sudah mencapai 1.081 jiwa. Angka tersebut merupakan jumlah jamaah haji dari 10 negara.

Jamaah haji Indonesia yang meninggal mencapai ratusan

Dari catatan AFP, jamaah haji yang meninggal paling banyak berasal dari Mesir. Negara tersebut mendapatkan laporan 658 kematian. Yang menarik, dari jumlah tersebut, sekitar 630 yang meninggal adalah jemaah haji yang tidak terdaftar secara resmi.

Sementara itu, Indonesia mencatat ada 234 jamaah yang meninggal di Mekah per Sabtu (24/6/2024). Data ini diambil dari laman Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dengan kejadian yang tersebar di beberapa kota, seperti Jeddah, Mekkah, Madinah, Arafah, dan Mina.

Suhu bisa mencapai 51 derajat, banyak jasad tergeletak

Berdasarkan laporan dari Pusat Meteorologi Nasional suhu tertinggi di Arab Saudi bisa mencapai 51,8 derajat Celcius. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan bulan lalu, ada peningkatan suhu secara berkala sebesar 0,4 derajat Celcius di setiap dekade.

BACA JUGA: Viral! Mantan Camat di Jambi Tersesat Saat Umrah Setelah Terpisah dari Rombongan

Kondisi cuaca ini membuat para jamaah yang tumbang akibat terlalu lelah. Menurut kesaksian peserta, banyak jasad yang terlantar di jalanan, diperkirakan meninggal dunia akibat sengatan panas ekstrim tersebut.

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago