Nama Puan Maharani mendadak jadi sorotan setelah pernyataan soal ‘semoga Sumbar dukung negara Pancasila’, yang dinilai menyinggung masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu. Beberapa pihak menyayangkan ucapan tersebut karena Puan dikenal sebagai pejabat negara.
Sejak resmi dilantik menjadi Ketua DPR periode 2014 -2019, putri dari Presiden Indonesia ke-5 Megawati Sukarnoputri itu ditahbiskan sebagai ketua DPR perempuan pertama di Indonesia. Rekam jejak Puan sebagai pejabat negara pun dilalui dari bawah lewat sebuah organisasi politik.
Sebelum terjun ke tingkat partai politik, Puan Maharani mengawali karirnya di sebuah organisasi kepemudaan bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 2006 silam. Di tubuh organisasi yang eksis sejak tahun 1973 tersebut, Puan menjabat sebagai anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Luar Negeri.
Setelah dari KNPI, Puan bergabung ke PDI Perjuangan sebagai pengurus di bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga periode 2010-2015. Jabatan strategis tersebut dijabatnya hingga ia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2009. Tak disangka, karirnya melesat hingga berhasil meraup suara yang mengantarkan dirinya ke Senayan.
Puan berebut suara masyarakat mewakili PDIP di Pemilihan Umum 2009, bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali. Ia berhasil terpilih sebagai sebagai anggota dewan yang ditempatkan di Komisi IV DPR dengan raihan 242.504 suara. Puan kembali terpilih sebagai anggota Komisi IV DPR di dapil yang sama pada pemilu 2014 setelah meraih 369.927 suara.
Rekam jejak politiknya semakin gemilang setelah Puan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), pada Kabinet Kerja periode 2014-2019. Dirinya termasuk pejabat negara yang tidak di- reshuffle jelang satu tahun masa pemerintahan Jokowi pada Agustus 2015 silam.
Puan kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), pada Kabinet Kerja periode 2014-2019, setelah terpilih Ketua DPR RI mewakili PDIP untuk masa jabatan 2019-2024. Raihan 404.034 suara mengantarkan dirinya menjadi pimpinan DPR perempuan pertama di Indonesia.
BACA JUGA: Dilantik Jadi Ketua DPR, Inilah Prestasi Puan Maharani yang Terpilih Jadi Wakil Rakyat
Pernyataan Puan yang dianggap menyinggung masyarakat Sumatera Barat soal pancasila tersebut, terlontar pada saat pengumuman cagub-cawagub Sumbar yang didukung oleh PDIP. Segera, ucapan cucu Presiden Indonesia pertama Sukarno itu menuai kontroversi. “Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila,”ucap Puan yang dikutip dari Detik (04/09/2020). Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…