Inspirasi

Nostalgia 21 Mei 1998, Ketika Presiden Soeharto Berhenti dari Jabatannya Setelah 32 Tahun

Bagi kebanyakan orang di Indonesia, 21 Mei 2019 bisa dikatakan bukanlah tanggal yang biasa-biasa saja. Meski tidak ada peringatan khusus atau jadi libur nasional, namun waktu tersebut dalam sejarahnya sangatlah istimewa, terkhusus untuk mereka para mahasiswa era 90-an atau orang-orang yang muak dengan pemerintahan Soeharto. Hal ini lantaran, 21 Mei menjadi penanda tumbangnya sebuah rezim kokoh yang mampu bertahan selama 32 tahun di Indonesia.

Ketika itu, peristiwa tersebut terjadi dengan di awali oleh keadaan Indonesia yang carut-marut. Di mana, selain harus diterjang krisis moneter, berbagai peristiwa kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa menjadi penghiasnya. Seperti contohnya, pada tanggal 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisakti harus rela merenggang nyawa lantaran tertembak. Lalu gendung MPR/ DPR RI, juga diduduki oleh para mahasiswa dan para aktivis era 90-an.

Demostran duduki gedung parlemen [Sumber Gambar]
Selain hal itu, seperti dikutip dari buku Detik-detik yang Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006), Krisis bahan pokok juga terjadi dan diam-diam angka pengangguran juga mengalami peningkatan, dari 4,68 juta pada 1997 menjadi 5,46 juta pada 1998. Tidak berhenti disitu saja, menurut pemberitaan Harian Kompas, kerusuhan yang mengakibatkan kerusakan di Jakarta membuat munculnya kerugian yang menelan dana besar yakni 2.5 triliun.

Salah satu kerusuhan Mei 1998 [Sumber Gambar]
Turbulensi-turbulensi yang susah untuk dikendalikan ini akhirnya membuat desakan-desakan Soeharto mundur semakin kencang. Dilansir Boombastis dari Kompas.com sekurang ada 14 menteri dan di tambah pimpinan DPR yakni Harmoko menginginkan mantan Jend. Besar TNI Purn menanggalkan jabatan. Hal ini dibuktikan dengan tidak bersediannya beberapa menteri untuk duduk di kabinet Remorfasi.

Gelombang tuntutan besar untuk mundur dari pemerintahan hingga masyarakat luas inilah, pada akhirnya menjadi jalan yang menuntun pria asal Yogyakarta ini, mau untuk meletakkan jabatannya. Di tandai dengan pidato singkat di Istana Merdeka dengan didampingi wakilnya BJ Habibie. Pada jam 09.00 tanggal 21 Mei 1998, Soeharto yang sudah memimpin Indonesia selama 32 tahun menyatakan untuk berhenti dari kursi Presiden. Keputusan tersebut, sekaligus membuat BJ Habibie naik untuk jadi pemimpin Indonesia.

BACA JUGA: 5 Hal Ini Jadi Penyebab Runtuhnya Kekuasaan Presiden Soeharto di Tangan Rakyat Pada 1998

Cerita tentang 21 Mei, pastinya akan menjadi sebuah hal yang akan terus dikenang. Selain itu juga menjadi bukti kalau tidak ada yang kekal abadi di dunia ini termasuk jabatan. Merefleksi apa yang terjadi 20 tahun lalu, besar harapan kalau kejadian-kejadian suram waktu itu tidak akan terulang kembali di Indonesia.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

3 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

4 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

7 days ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago