Wilayah perairan Natuna kini tengah menjadi sorotan lantaran membuat Indonesia dan China saling adu klaim satu sama lain. Negeri tirai bambu itu memicu kemarahan Indonesia lantaran menggunakan aturan Nine-Dash Line yang tidak diakui secara internasional.
Baik Indonesia maupun China, kedua negara tersebut mempunyai kepentingan di atas perairan Natuna. Selain soal kedaulatan wilayah, kandungan di dalam samudera tersebut juga sangat menggiurkan siapa saja. Tak heran jika China betah mengawal nelayan dari negaranya untuk mengambil ikan secara ilegal. Apa saja kekayaan SDA yang dikandung Natuna, simak ulasan Boombastis.com berikut ini.
Tak salah jika Natuna dan sekitarnya menjadi tempat favorit bagi para pencuri ikan (ilegal fishing) asal China dan Vietnam. Hal ini diketahui dari melimpahnya jumlah biota laut yang ada di dalamnya. Jenis biota laut berupa ikan pelagis kecil menempati urutan teratas jika dilihat dari potensi jumlahnya.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada 27 September 2017 yang dikutip dari Katadata.co.id (06/01/2020) menuliskan, ada potensi ikan pelagis kecil (330,2 ribu ton), ikan pelagis besar (188,9 ribu ton), udang penaeid (62,3 ribu ton), dan cumi-cumi (23,5 ribu ton). Lobster menjadi yang terkecil dengan jumlah sebesar 1.421 ton.
Sebagai salah satu produsen minyak dan gas bumi di dunia, Indonesia juga menyimpan kekayaan migas di Natuna. Bahkan, jumlah yang terkandung di dalamnya disebut-sebut sebagai yang terbesar di kawasan Asia Pasifik. Tak salah bila hal tersebut menjadikan Natuna sebagai salah satu ‘harta karun’ yang melimpah bagi Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM), yang dikutip dari Kompas.com (05/01/2020), cadangan migas di Natuna total sebesar 144,06 triliun kaki kubik (TCF). Rinciannya terdiri dari cadangan terbukti (P1) sebesar 101,22 TSCF, dan cadangan potensial (P2) 42,84 TSCF yang berada di blok East Natuna.
Setelah adanya kandungan gas di dalam perut Natuna, wilayah perairan itu juga memiliki cadangan minyak bumi yang termasuk melimpah. Menurut paparan Rencana Strategis Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Natuna 2012-2016 yang dikutip dari CNNIndonesia.com (23/06/2016), ada sekitar 227 sumur minyak dalam wilayah kerja Natuna.
Diketahui, Cadangan minyak bumi di Kabupaten Natuna mencapai 298,81 juta barel minyak. Potensi besar ini kemudian banyak dilirik oleh perusahaan minyak asing yang beroperasi di sana, yakni Premier Oil Natuna Sea BV (Belanda), Lundin Oil & Gas BV (Swedia), Genting Oil Natuna (Malaysia), dan Conoco Philips Indonesia (Amerika Serikat).
BACA JUGA: Nine-Dash Line yang Bikin China Berani Kurang Ajar Pada Indonesia di Natuna
Begitu melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dikandung oleh Natuna, membuat wilayah perairan tersebut diklaim oleh China lewat aturan Nine-Dash Line miliknya. Tak mau kalah, Indonesia sebagai pemilik kedaulatan yang sah lewat UNCLOS 1982 PBB juga melakukan hal yang sama.
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…