Categories: Trending

Prosesi Nguripang Layon Mapendem, Saat Manusia Dikubur Hidup-Hidup dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Bali adalah gudangnya tradisi yang masih sangat kental dengan sisi mistisme. Di Pulau Dewata ini, pengunjung bisa menemukan banyak sekali upacara adat hingga pertunjukan yang menampilkan sisi magis yang kental. Tidak jarang, para pemain dalam pertunjukan kerap mengalami apa yang namanya kerasukan hingga tidak bisa mengendalikan diri.

Salah satu pertunjukan paling menantang dan berisi banyak sekali mistisme adalah Calonarang. Pertunjukan yang didasarkan pada cerita rakyat era Kerajaan Kediri ini kerap ditampilkan dengan suasananya yang sedikit mengerikan. Bahkan di salah satu desa adat Bali ada pertunjukan yang sampai memendam manusia yang masih hidup. Berikut cerita tentang prosesi yang cukup mengerikan namun membuat banyak orang penasaran.

Sekilas tentang Calonarang

Calonarang adalah tokoh dari sebuah cerita rakyat yang ada di Jawa Timur dan juga Bali. Kisah ini bermula saat seorang dukun wanita bernama Calonarang mengamuk karena putrinya tidak ada yang melamar. Akhirnya dia kerap menyebarkan wabah penyakit dan membuat banyak orang di kawasan itu meninggal dengan cara mengerikan.

Calonarang [image source]
Melihat kejadian ini, Raja Airlangga tidak tahan dan memerintah beberapa orang untuk menyadarkan Calonarang. Sayangnya, wanita jahat ini susah sekali disadarkan, akhirnya terjadilah peperangan besar antara Calonarang dan orang sakti dari Kerajaan Kediri. Pada peperangan ini Calonarang kalah, namun kesaktiannya dianggap terus ada dan hidup untuk menuntut balas.

Pertunjukan Calonarang di Bali

Calonarang adalah cerita yang akhirnya menyebar di kawasan Kediri dan Bali. Di Pulau Dewata, cerita ini begitu erat dengan makhluk yang bernama leak. Dalam cerita, Calonarang memiliki kitab yang sangat sakti. Dengan kitab ini dia bisa mengubah dirinya menjadi leak dan akhirnya meningkatkan kesaktiannya.

Pertunjukan Calonarang di Bali [image source]
Seiring dengan berjalannya waktu, pertunjukan dengan lakon Calonarang kerap dilakukan. Pertunjukan semacam ini banyak dilakukan di Bali dengan unsur mistisme yang sangat kental. Kejadian seperti kesurupan hingga tidak bisa dikendalikan pernah terjadi. Bahkan beberapa tahun silam ada yang sampai meninggal dunia karena tertusuk sebuah keris di perutnya.

Prosesi Nguripan Layon Mapendem

Pertunjukan Calonarang juga diadakan di Desa Adat Getakan. Desa ini telah melaksanakan prosesi ini selama 11 tahun. Setiap tahun, pertunjukan Calonarang di desa ini selalu dibanjiri oleh banyak orang. Semua orang ingin menyaksikan pertunjukan ini terlebih tahun ini ada prosesi Nguripang Layon Mapendem di mana salah satu watangan atau banke watah akan dikubur hidup-hidup. Tepat pada tengah malam saat acara ini dilaksanakan, prosesi cukup mengerikan ini akan dilaksanakan.

Dewa Aji tapakan [image source]
Pria yang akan dikubur hidup-hidup adalah Dewa Aji Tapakan. Pria berusia 50-an tahun ini akan menjadi pemegang kunci pada prosesi mendebarkan ini. Sebelumnya, Dewa mengaku telah mendapatkan samacam wangsit agar dirinya dikubur hidup-hidup. Mengetahui hal ini keluarga dari Dewa tentu was-was. Dikubur hidup-hidup bisa membuat seseorang meninggal dunia karena kehabisan oksigen.

Bangkit Setelah Dikubur Hidup-Hidup

Setelah melalui berbagai prosesi, Dewa Aji Tapakan akhirnya dikubur hidup-hidup. Keluarga yang menyaksikan ini tentu jadi histeris. Namun, tidak berselang lama setelah dikuburkan, Dewa kembali hidup. Dia mampu mendobrak kuburan dan akhirnya keluar. Dengan keadaan terpendam harus dia tidak bisa melakukannya kecuali hal magis terjadi di sana.

Selama empat jam sejak dikubur, Dewa akhirnya bangkit dengan sangat ajaib. Semua orang yang menyaksikan hal ini tampak takjub hingga akhirnya merekam meski dilarang. Kejadian seperti ini sangat unik dan susah diterima logika. Namun, jika disaksikan secara langsung semua orang tidak bisa melakukan apa-apa.

Inilah kisah tentang prosesi Nguripang Layon Mapendem dalam calon Calonarang yang diadakan di Bali. Meski sangat berisiko, pertunjukan seni ini tetap dilaksanakan dengan sangat sakral setiap tahunnya. Yuk, lihat di Bali kalau tahun depan diadakan lagi.

Share
Published by
Adi Nugroho
Tags: calonarang

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago