peristiwa peniwen
Meski meninggalkan banyak kemajuan di berbagai bidang seperti kereta api dan juga pembangunan universitas, Belanda tetaplah penjajah yang sangat kejam. Tidak sedikit hal mengerikan yang mereka lakukan membuat bangsa ini menjadi menderita selama ratusan tahun. Sebut saja kerja rodi atau cultuurstelsel, tragedi Westerling, dan yang tidak bisa dilupakan adalah peristiwa yang terjadi di Peniwen, Malang.
Saat itu Belanda melakukan hal mengerikan terhadap para pejuang muda yang tergabung dalam PMR. Dengan membabi buta Belanda membantai anak muda itu tanpa belas kasihan dan membuat semua orang marah meski tidak bisa melakukan apa-apa. Dan berikut kisah lengkap tentang peristiwa Peniwen yang sempat membuat dunia jadi geger.
Setelah Jepang mengaku kalah pada sekutu di tahun 1945, secara otomatis Indonesia dianggap lagi menjadi milik Belanda. Akibatnya, negara kompeni itu kembali ke Indonesia untuk merebut wilayah yang telah lama mereka eksploitasi. Mengetahui hal ini tentu rakyat Indonesia tidak terima dan mempertahankan wilayah-wilayah yang dianggap vital oleh Belanda.
Perang berkecamuk lagi di Indonesia mulai dari Agresi Militer I hingga Agresi Militer II yang dilaksanakan pada tahun 1948-1949. Saat perang mulai membanjiri Indonesia, beberapa kawasan mulai difungsikan sebagai tempat perawatan korban perang. Para dokter, anggota PMI, dan juga PMR yang sejatinya masih pelajar ikut berjuang untuk menyembuhkan para pejuang.
Salah satu desa yang digunakan untuk pusat penyembuhan adalah Peniwen yang terletak di kawasan Kromengan, Kabupaten Malang. Di sini berdiri sebuah rumah pengobatan bernama Panti Husodo yang kala itu dijadikan pusat penyembuhan dan rehabilitasi dari pejuang yang mengalami luka cukup para.
Yang diinginkan Belanda selama agresi militer adalah bagaimana cara bisa masuk ke kawasan vital di Indonesia. Mereka akan menghabisi apa saja yang ada di depannya termasuk membuat hancur kawasan rumah pengobatan yang ada di Peniwen ini. Kala itu pada 19 Februari 1949, Belanda mengumpulkan semua anggota PMR, tentara, dan juga warga sipil.
Dalam perang, seorang paramedis dilarang untuk disentuh atau pun dibunuh dengan alasan apa pun. Itulah mengapa, saat para anggota PMR di Peniwen yang berjumlah 12 dibantai dengan keji oleh Belanda, dunia jadi meradang. Beberapa negara seperti Prancis, Swiss, Jerman, hingga Inggris yang menjadi sekutu Belanda mengutuk kejadian ini dan meminta Belanda menghentikan Agresi Militer II di Indonesia.
Setiap tanggal 19 Februari, di kawasan Peniwen selalu diadakan upacara penghormatan dari pahlawan remaja yang gugur. Di tempat ini pula dibangun sebuah monumen yang digunakan untuk memperingati kejadian mengerikan di masa lalu itu. Monumen yang berisi ilustrasi gambar dan nama korban yang gugur itu dikenal dengan sebutan Monumen Peniwen Affair.
Demikianlah uraian singkat tentang peristiwa Peniwen yang kadang tidak semua orang mengetahuinya. Di sana, di sebuah sudut tak terlihat di Malang pernah ada kejadian mengerikan yang mampu mengubah negeri ini secara permanen.l
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…