Pelaku pembawa brondolan kelapa sawit [image: source]
Bisa jadi benar ungkapan yang mengatakan bahwa kadang hukum seperti pisau, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Karena faktanya, entah mengapa para korupsi yang menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah masih bisa bebas menikmati kehidupan mereka, licin sekali hingga tak mudah ditangkap. Sedangkan rakyat kecil yang mencuri seekor ayam atau sebatang ubi yang harganya hanya puluhan ribu saja bisa dengan mudah mendekam di bui. Tentang kesenjangan ini, masyarakat umum tak banyak mengerti mengapa hal semacam ini bisa terjadi.
Masyarakat hanya bisa melihat mirisnya nasib-nasib orang tak berada saat tersandung hukum. Dialami oleh dua orang perempuan warga Provinsi Riau, mereka harus menikmati masa tahanan sebab telah mencuri berondolan sawit yang nilainya mencapai Rp 48 ribu. Berikut ini pemaparan kejadiannya.
Begitulah kisah dua perempuan renta pencuri berondolan buah kelapa sawit. Kini mereka masih ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Agak disayangkan ya, harusnya masalah seperti ini bisa diselesaikan tanpa membuat salah satu pihak merasakan dinginnya jeruji besi.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…