Pelaku pembawa brondolan kelapa sawit [image: source]
Bisa jadi benar ungkapan yang mengatakan bahwa kadang hukum seperti pisau, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Karena faktanya, entah mengapa para korupsi yang menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah masih bisa bebas menikmati kehidupan mereka, licin sekali hingga tak mudah ditangkap. Sedangkan rakyat kecil yang mencuri seekor ayam atau sebatang ubi yang harganya hanya puluhan ribu saja bisa dengan mudah mendekam di bui. Tentang kesenjangan ini, masyarakat umum tak banyak mengerti mengapa hal semacam ini bisa terjadi.
Masyarakat hanya bisa melihat mirisnya nasib-nasib orang tak berada saat tersandung hukum. Dialami oleh dua orang perempuan warga Provinsi Riau, mereka harus menikmati masa tahanan sebab telah mencuri berondolan sawit yang nilainya mencapai Rp 48 ribu. Berikut ini pemaparan kejadiannya.
Begitulah kisah dua perempuan renta pencuri berondolan buah kelapa sawit. Kini mereka masih ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Agak disayangkan ya, harusnya masalah seperti ini bisa diselesaikan tanpa membuat salah satu pihak merasakan dinginnya jeruji besi.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…