Akhir-akhir ini pecinta film Indonesia dibuat berbondong-bondong datang ke bioskop. Hal tersebut dikarenakan sedang tayang mulai tanggal 28 September 2017, film garapan sutradara kondang tanah air, Joko Anwar. Film tersebut bergenre horor dan menurut komentar para moviegoers yang telah menyantapnya, merupakan film terseram sepanjang abad. Meskipun begitu, para moviegoers bukannya mundur ketakutan, mereka malah menantang diri sendiri untuk membuktikan apa benar komentar-komentar yang sudah beredar. Alhasil, film ini berhasil menggiring 665 ribu orang hanya dalam 5 hari saja!
Mungkin setelah membaca sedikit, kamu sekalian bisa menebak film apakah yang sedang hangat dibicarakan ini. Ya, betul sekali, judulnya “Pengabdi Setan.” Dari judul saja sudah bikin bulu kuduk merinding. Namun, tidakkah kalian merasa frasa “Pengabdi Setan” ini sudah familiar di telinga? 100 poin lagi untuk kalian yang dapat menebaknya. Betul bahwa film ini sudah ada versi jadulnya. Keluaran tahun 1980, film ini lalu digarap ulang oleh Jokan agar lebih menegangkan. Mau tahu bedanya? Simak dalam ulasan berikut ini.
Perubahan Poster “Pengabdi Setan” (1980) vs (2017)
Untuk hal satu ini memang sepertinya wajib ya kalau harus diubah. Sutradara berganti, aktor dan aktris yang memerankannya pula, sehingga poster Pengabdi Setan tahun ini sudah selayaknya diganti. Dalam poster Pengabdi Setan (1980), hantu dari film tersebut terpampang nyata, sehingga kesan “ngeri” sudah menusuk diri kita sebelum memasuki bioskop.
Perubahan Nama Karakter yang Mengundang Tanya
Selain poster, yang berbeda dari Pengabdi Setan (1980) dan (2017) adalah karakter yang tertera dalam karya tersebut. Jokan sengaja mengubah nama dari karakter di film ini, agar tampil lebih fresh. Namun tenang saja, perubahan yang diciptakan sang sutradara tidak begitu jauh dari nama karakter aslinya, sehingga tidak akan mengurangi kengerian ketika menontonnya.
Sedikit Perubahan Alur yang Disesuaikan dengan Konsumsi Masa Kini
Jika Pengabdi Setan (1980) lebih menyoroti hal-hal berbau agama, kali ini arah dari film daur ulang tersebut agak sedikit berbeda. Memang benar, film masa-masa orde baru lebih sering menilik soal hal-hal yang berbau sara, sehingga jika diaplikasikan dalam era millenials dirasa agak kurang pas. Plot atau alur yang diterangkan pada versi asli film ini adalah sebuah keluarga yang jauh dari Tuhan, mereka jarang sekali menyebut-Nya apalagi beribadah. Merupakan sebuah keluarga kaya yang tak kekurangan apapun.
Penghapusan dan Penambahan Karakter yang Lebih ‘Kekinian’
Jika kalian merupakan salah satu generasi yang sempat menonton Pengabdi Setan (1980) di layar kaca, maka kalian akan sedih kehilangan sosok satu ini. Ya, dialah kunci kengerian pada masa itu. Dipanggil Darminah, ia berperan sebagai dukun atau penyembah setan yang menyamar menjadi pembantu dalam keluarga yang diceritakan. Karakter pasangannya merupakan Pak Karto, seorang penjaga rumah yang mengendus keanehan Darminah dan berhasil membongkarnya.
Itulah keempat perbedaan yang sangat terlihat jelas dari film asli Pengabdi Setan dan daur ulangnya. Agar bisa membuktikan perbedaan tersebut, langsung cabut saja weekend ini ke bioskop-bioskop terdekat. Namun, jangan sampai ngompol ya karena Boombastis sudah beri kamu persiapan sebelum nonton the scariest Indonesian movie of all time ini.