Trending

Heboh ‘People Power’, 4 Negara Ini Pernah Terkena Dahsyatnya Gerakan Rakyat Tersebut

Kata-kata people power alias kekuatan rakyat, belakangan ini menjadi sorotan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dilansir dari bbc.com, hal ini mencuat setelah Eggi Sudjana berorasi di Rumah Kertanegara saat pencoblosan 17 April 2019, di mana ia menyerukan people power di muka pendukung Pasangan capres dan wapres nomor 02.

Jika dilihat dari makna yang ada, people power yang berarti kekuatan rakyat secara keseluruhan bukanlah sebuah perkara yang main-main. Selain menggerakkan massa dalam jumlah besar, hal ini juga dapat berimbas pada kacaunya situasi dan kondisi yang ada pada masyarakat. Tercatat, beberapa negara ini pernah mengalami dahsyatnya gerakan people power yang mampu merubah wajah negerinya.

People power yang memprotes Presiden Ferdinand Marcos di Filipina

Ferdinand Marcos yang telah memerintah selama 20 tahun semenjak terpilih pada 1964, akhirnya harus turun takhta karena diganyang oleh rakyatnya sendiri. Hal ini terjadi lantaran selama dua dekade masa pemerintahannya,  korupsi sangat merajalela.

Ferdinan Marcos yang diengserkan lewat people power rakyat Filipina [sumber gambar]
Miliaran uang negara yang seharusnya menjadi hak rakyat, habis tak tersisa lantaran mengalir ke dalam rekening pribadi Marcos. Pada pemilu 1986, Marcos terpilih kembali menjadi presiden malah dilawan oleh rakyatnya sendiri. Alasan adanya kecurangan, intimidasi dan kekerasan selama pemilu, menjadi awal bangkitnya people power di Filipina. Marcos pun akhirnya turun takhta di tahun yang sama.

Seruan people Power rakyat Kuba yang runtuhkan kekuasaan Fulgencio Batista

Memperkaya diri sendiri dan hal-hal negatif seperti pemerintahan yang otoriter, menjadi alasan bagi rakyat Kuba untuk menggalang aksi people power. Alhasil, aksi ini sukses meruntuhkan kekuasaan Fulgencio Batista, presiden Kuba yang telah memerintah selama dua dekade pada 1959.

Fulgencio Batista akhirnya terjungkal lewat Revolusi Kuba [sumber gambar]
Gerakan ini dimotori oleh Fidel Castro yang sekaligus menjadi pemimpin Revolusi Kuba. Sejak 1933, Batista dinilai menjalankan pemerintahan dengan tangan besi pada rakyatnya. Tak hanya itu, ia juga dianggap memperkaya diri dengan uang negara yang merupakan milik negara yang diambil dari masyarakat.

Muammar Gaddafi asal Libya yang digoyang oleh people power rakyatnya sendiri

People power juga sukses menenggelamkan sosok Muammar Gaddafi sebagai pemimpin Libya yang disegani. Pada masanya, ia dikenal sebagai penguasa negeri kaya minyak itu selama 42 tahun lamanya, setelah sebelumnya sukses menjatuhkan Raja Idris I lewat gerakan kudeta.

Muammar Gaddafi harus turun tahkta karena aksi massa [sumber gambar]
Tak lama, gejolak Arab Spring yang menjalari seantero Timur Tengah, menjadi penyebab runtuhnya kekuasaan Gaddafi. Protes bernada anti-pemerintahan pun terjadi di mana-mana. Puncaknya, muncullah kaum pemberontak yang berasal dari rakyat sendiri melawan tentara pemerintahan yang saling berperang satu sama lain, dan akhirnya sukses melengserkan Gaddafi dari tampuk kekuasaan.

Kekuatan people Power Indonesia yang sukses menumbangkan Orde Baru Soeharto

People power juga sempat terjadi di Indonesia pada 21 Mei 1998 silam. Di mana gelombang masyarakat yang dibalut dengan semangat reformasi, turun ke jalan menuntut agar Soeharto mundur dari kursi kepresidenan. Gerakan ini terjadi begitu masif dan menimbulkan kekacauan di Ibukota.

Soeharto mundur dari kursi kepresidenan karean tuntutan rakyat [sumber gambar]
Dilansir dari cnnindonesia.com, Soeharto dinilai banyak pengamat telah menutup saluran demokrasi. Kebebasan pers tak ada. Militer menguasai banyak instansi sipil, dan korupsi merajalela. Hal inilah yang kemudia memicu aksi massa yang disebut people power. Kekuatan rakyat yang akhirnya sukses menumbangkan rezim Orde Baru Soeharto.

BACA JUGA: People Power, Kesadaran Rakyat yang Ada Pada Penganut Teori Bumi Datar

Sekali lagi, people power adalah sebuah aksi massa yang tidak bisa dipandang oleh sebelah mata. Beberapa pemimpin di atas, adalah saksi dari gerakan dahsyat tersebut yang akhirnya sukses menjungkalkan pemimpin mereka dari tampuk kekuasaan. Meski kata-kata ini belakangan sering menjadi sorotan di Indonesia, kita berdoa saja semoga kondisi di negeri ini tetap aman dan terkendali.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

3 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

4 days ago

Demi Salat Ied Berlatar Gunung Sumbing dan Sindoro, Jamaah Rusak Kebun Tembakau

Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…

7 days ago

Tips Cegah Kolesterol Naik Saat Konsumsi Daging di Momen Idul Adha

Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…

2 weeks ago

Pernyataan Two-State Solution oleh Prabowo tentang Palestina, Masuk atau Nggak?

Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…

2 weeks ago

Profil Ray Dalio yang Diisukan Mundur sebagai Penasehat Danantara

Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…

2 weeks ago