Manusia itu makhluk yang paling sempurna. Selain dibekali dengan akal yang digunakan untuk berpikir, manusia juga dibekali dengan perasaan sebagai alat merasakan dan mengungkapkan berbagai macam emosi, seperti sedih, senang, marah atau yang lainnya. Dengan perasaan itulah manusia bisa menjalin hubungan dengan sesama hingga merasakan ikatan batin. Berkat perasaan dan pikiran, hidup manusia jadi berkualitas.
Akan tetapi, beberapa dari kita justru kurang beruntung karena mengalami kesulitan dalam mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya. Gejala ini merupakan gangguan psikologis, yang disebut dengan Alexithymia. Kondisi ini mungkin tidak kelihatan, tapi bisa dikenali. Siapa tahu kamu juga mengalaminya, ada baiknya ulasan penting ini disimak.
Normalnya, kalau seseorang ingin sesuatu, dia bisa mengutarakannya. Bila dia merasa sedih, maka dia akan menceritakan kesedihannya sambil menangis. Nah, penderita Alexithymia tidak memiliki kemampuan ini. karena tak mampu mengenali, mendesripsikan kesedihan, kebahagiaan, dan macam perasaan lainnya secara verbal. Bahkan terkadang mereka juga tak tahu emosi apa yang sedang dirasakannya.
Orang yang mengalami gangguan Alexithymia akan kesulitan dalam memahami dan merespon perasaan orang lain. Bahasa gaulnya, orang ini nggak peka. Dia tidak memiliki kesensitifan terhadap hal-hal yang ada disekitarnya. Penderita Alexithymia lebih banyak menyendiri. Dia tak banyak bergaul dengan orang, karena kebutuhannya akan hal itu tidak bisa dirasakan,
Penderita Alexitymia nyaris tanpa reasksi apabila dihadapkan pada sebuah karya seni. Entah itu lukisan, musik, maupun sastra. Ia tidak bisa merasakan perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni. Karena hal itu, pengidap Alexithymia sering dikenal sebagai sosok yang terlalu logis. Selain tidak bisa menangkap perasaan orang lain, penderita Alexithymia membuat keputusan pribadi berdasarkan prinsip, bukan perasaan. Orang ini juga memiliki keterbatasan dalam berpikir secara imajinatif.
Sejauh ini, para ahli membagi dua jenis Alexithymia. Yang pertama Alexithymia state. Jenis ini merupakan penyakit sementara dan tidak berkelanjutan. Biasanya, orang mengidap penyakit ini karena baru saja mengalami peristiwa mengerikan, atau post traumatic stress disorder (PTSD). Sementara jenis ke dua adalah Alexithymia trait. Jenis ini adalah bawaan sejak kecil karena mengalami hal-hal mengerikan, atau karakteristik yang melekat dalam kepribadian seseorang.
Alexithymia masih relatif baru di dunia ilmiah. Untuk mengetahui seseorang mengidap Alexithymia atau tidak, para peneliti dan psikolog menelitinya melalui kuesioner pilihan ganda. Bagaimanapun, penderita penyakit ini membutuhkan pertolongan dari kita. Salah satu pertolongannya, menurut sebuah penelitian di Universitas Missouri, komunikasi kasih sayang, seperti memeluk, bisa membantu mereka mengidap alexithymia bisa menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…