Ngaku Diusir Ibu Tiri, Netizen Bongkar Sosok Warganet yang Ternyata Penipu Kelas Kakap

Ada banyak sekali cara menipu di era yang sudah serba digital ini. Hebatnya lagi, penipuan tersebut bisa saja terjadi berkali-kali dengan pelaku yang sama. Salah satunya adalah cerita tentang mahasiswi yang mengaku diusir oleh ibu tirinya berikut ini. Namun, setelah kisah tersebut viral dan mengundang banyak simpati, ada yang mengungkapkan bahwa cerita itu hanya bohong belaka.

Akun @NadyaRidli –yang sekarang sudah diblokir—ternyata sudah berkali-kali menipu di berbagai platform. Berikut unggahan fakta yang berhasil diungkap salah satu warganet agar netizen lain lebih berhati-hati.

Cerita diusir oleh ibu tiri yang membuat banyak orang simpati

Kisah berawal dari serangkaian tweet Nadya yang mengatakan bahwa ia diusir oleh ibu tirinya. Nadya ini tinggal di Malang dan berstatus sebagai mahasiswa di salah satu kampus di sana. Nadya mengungkapkan bahwa dirinya akan ngekos di daerah Jawa Tengah. Selain mengunggah foto pakaian yang sudah dikemas, Nadya juga mengatakan kalau ibu tirinya selama ini memang tidak pernah bersikap baik padanya. Ia juga memilih tak lagi kuliah karena satu kampus dengan saudara tirinya.

Kejanggalan yang berhasil ditemukan oleh netizen

Kalau sudah berbekal mantra ‘Twitter Please Do Your Magic’ atau kisah sedih lainnya, biasanya masalah apapun akan mudah diatasi. Ada banyak netizen yang bersimpati dan rela membantu orang yang dalam kesusahan. Termasuk cerita Nadya ini, tak lama setelah membuat tweet lari lari rumah, ia mengatakan kalau sudah ada yang membantu mencarikan kos-kosan di Solo. Namun, banyak fakta janggal dari tweet tersebut, salah satunya adalah tas yang Nadya gunakan saat packing. Saat ia mengatakan sudah mendapat kos, tas tersebut tampak ada di atas kursi di kos yang baru. Malang-Solo masa sih bisa ditempuh dengan belasan menit saja?

Ubin kosan yang tampak sama

Sialnya, setelah mendapatkan kos-kosan di Solo, tempat kos tersebut tidak bisa menerima, sehingga Nadya harus mencari tempat lain. Ia mengatakan kalau ia mendapatkan kos baru di Salatiga. Anehnya, netizen melakukan cocoklogi kalau ubin di dua kos yang berbeda itu tampak sama (seperti satu rumah). Orang yang disebut Nadya berkunjung ke kosannya yang baru juga duduk di kursi (yang sebelumnya merupakan kursi di rumah kos yang di Solo). Ini kan berarti hanya satu rumah saja yang ia sebut sebagai kosan berbeda, iya kan?

Jejak digital Nadya sebagai penipu ulung

Jejak digital memang tak bisa bohong. Netizen menemukan fakta lain bahwa Nadya ini pernah menanyakan paket pesanan online-nya yang belum sampai. Nah, di resi paket tersebut, alamat yang ia berikan adalah Semarang, dan atas nama Windy Ayu Hapsari. Sedangkan Windy Ayu Hapsari sendiri adalah salah satu penipu yang sudah dikenal netizen, tetapi anehnya ia masih tetap berkeliaran dan belum berhasil diamankan oleh pihak berwajib. Jejak digital lain adalah akun shopee KarunaStore yang menjual buku-buku, namun sebelumnya pernah digunakan dengan user Windyayu84.

Pengakuan para korban

Setelah namanya disebut sebagai penipu, Nadya tetap melakukan pembelaan. Meski begitu, netizen tetap membeberkan beberapa bukti bahwa mereka pernah ditipu secara pribadi, ataupun menipu orang yang mereka kenal. Korban Nadya ini juga beragam, mulai dari ojol, pembeli online, hingga penipuan donasi gempa Lombok. Windy Ayu Hapsari ini juga kerap kali membuat cerita-cerita bohong demi bisa mendapatkan uang. Bahkan, saudara kembar dan keluarganya di real life pun sudah menyerah dengan kelakuan yang dilakukan Windy. Mereka menyebut sudah tak lagi ikut campur jika ia dibawa ke kantor polisi.

BACA JUGA: 6 Modus Penipuan Yang Meresahkan Namun Gampang Ditebak

Sebagai peringatan untuk kita semua, jangan gampang percaya dengan cerita-cerita di dunia maya. Zaman sekarang, banyak sekali orang yang memanfaatkan kisah sedih untuk mendapatkan simpati bahkan melakukan penipuan. Sebaiknya, cek dan ricek lagi background serta identitas orang yang meminta bantuan. Jika perlu, cari kebenaran tentang cerita tersebut, apakah sudah pernah diceritakan orang lain, fakta, atau hanya tipuan belaka.