Categories: Trending

4 Fakta Terkait Kasus Penembakan Massal Para Pekerja di Papua

Penembakan di tanah Papua bukanlah hal yang asing lagi. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masih terhubung dengan Organisasi Papua Merdeka ini memang kerap membuat rusuh dan bersitegang dengan para Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjaga kawasan perbatasan. Awal bulan lalu saja, aksi penembakan KKB dilawan oleh TNI sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Sekarang, lagi-lagi berita penembakan para pekerja di PT Isaka Karya oleh kelompok bersenjata ini sedang menjadi bahasan di seantero Indonesia. jumlah korban yang tidak sedikit membuat banyak pihak diterjunkan untuk menyelesaikan kasus ini. Berikut ini fakta terkait yang berhasil Boombastis.com rangkum dari berbagai sumber.

Penyebab terjadinya penembakan

Kelompok KKB Papua [Sumber gambar]
Menurut pengakuan dari Irjan Pol Martuani Sormin selaku Kapolda Papua, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab awal terjadi pembantaian terhadap puluhan pekerja jalan dan jembatan Trans Papua ini. Menurut dugaan sementara, salah satu korban yang tewas mulanya mengambil foto para kegiatan upacara hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) di Distrik Yigi. Tindakan tanpa izin tersebut diketahui oleh salah satu anggota KKB, hingga kemudian ia marah dan menembak korban. Namun, dugaan tersebut belum bisa dibenarkan karena tidak ada saksi yang melihat saat peristiwa itu terjadi.

Jumlah korban penembakan oleh KKB

Jenazah dan keluarga korban penembakan [Sumber gambar]
Seperti yang sudah dijelaskan, para pekerja ini sedang dalam pembangunan proyek yang berlokasi di Yigi dan Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Jumlah para pekerja tersebut ada 31 orang. Ricuh pada Minggu (2/12), sebanyak 24 orang dipastikan tewas karena dibunuh di lokasi kejadian. Sementara sisanya diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Namun, melansir Tempo.co, hingga pagi hari ini, tujuh orang itu dijemput oleh kelompok bersenjata. Enam di antaranya dibunuh, satu orang melarikan diri dan belum ditemukan.

KKB dipimpin oleh Egianus Kogoya

Kelompok yang dipimpin Egianus Kagoya [Sumber gambar]
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari merdeka.com, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan bahwa pembunuhan puluhan pekerja ini dipimpin oleh Egianus Kogoya. Mereka juga membawa senjata –yang biasanya merupakan curian dari TNI yang diterjunkan ke Papua. Sosok Egianus Kagoya sudah tidak asing lagi di telinga para aparat TNI/Polri. Ya, pimpinan KKB ini punya catatan merah dan kerap terlibat dalam aksi penembakan yang ada di Papua. Selain menewaskan para pekerja di Nduga, Egianus juga menumbangkan TNI yang bertugas di Distrik Mbua (2 jam berjalan kaki dari Nduga). Satu diantaranya dikabarkan luka, sedangkan satu lagi tewas.

Lokasi pembangunan tidak dijaga oleh aparat setempat

Lokasi proyek yang tak dijaga aparat [Sumber gambar]
Pihak Kepolisian Indonesia menyatakan jika memang lokasi proyek PT Istaka Karya di Nduga tidak dijaga oleh aparat meskipun sempat terjadi beberapa insiden sebelumnya. Atas kejadian tragis yang menimpa para pekerja ini, proyek pembangunan jembatan yang akan menghubungkan wilayah Mamugu dan Wamena ini dihentikan untuk sementara. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek bisa dilanjutkan jika nanti keadaan sudah kembali kondusif dan tidak lagi tegang.

BACA JUGA: Beradu Kekuatan dengan TNI, 4 Alat Inilah yang Dipakai oleh Kelompok Bersenjata Papua

Atas tertembaknya mereka, para pekerja tersebut mendapat penghargaan dari Kementerian PUPR. Bagaimanapun para korban tersebut sedang dalam pekerjaan demi kemaslahatan rakyat. Kita berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan  baik dan tak ada lagi aksi serupa yang harus mengorbankan nyawa ke depannya.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

3 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

3 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

3 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

3 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago