Sebelum ramai lantaran topiknya diangkat di acara Tivi Mata Najwa beberapa waktu lalu. Jauh sebelumnya pada tahun 2015, program KompasTv Aiman juga membuka blak-blakan tabiat busuk pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Mendatangkan mantan Bandar atau runner yang disembunyikan identitasnya, permasalahan picik ini terbongkar secara gambelang bagaimana kronisnnya hal ini.
Bahkan dari pengamatan penulis, mantan pelaku itu juga mengulas mengenai mekanisme praktek kotor itu sampai penyebab kenapa bola tanah air mudah dirasuki praktek tersebut. Khusus untuk topik terakhir itu, Boombatis.com akan memberikan ulasannya kepada kalian sobat olahragaku. Dan berikut pemicu perilaku pengaturan skor tumbuh subur di sepak bola tanah air.
Orang-orang Indonesia maunya hanya uang
Sudah menjadi rahasia umum kalau praktek ini besar lantaran perputaran uang di dalamnya. Seperti kita ketahui bersama, bagi mereka yang mau untuk melakukan tindakan picik ini dipastiskan akan mendapatkan banyak pundi-pundi uang. Bahkan tersiar kabar kini jumlahnya sampai ratusan juta untuk insan bola mau terlibat. Menggiurkan bukan? Pastinya. Apalagi saat ini banyak bayaran tertunggak.
Jiwa nasionalisme insan sepak bola banyak yang rendah
Selain masalah uang, mantan runner dalam acara Aiman di KompasTV juga menyebutkan kalau rendahnya jiawa nasional insan bola Indonesia juga menjadi penyebab suburnya praktek ini. Seperti telah disebutkan di awal tadi mereka yang hanya memtingkan perut sendiri, cenderung akan melupakan dampak luas dari perilakunya.
Financial buruk tim sepak bola Indonesia
Munculnya pengaturan skor tentu tidak berhenti di hal tadi saja, permasalahan keuangan sebuah kesebelasan juga menjadi penyebab praktek ini tumbuh subur di Indonesia. Mengutip dari laman BCC, menurut mantan runner Bambang Suryo, “Pengatur skor ini berjudi, pasang taruhan di rumah judi, mereka ingin menang, masuklah mereka ke tim Indonesia yang parah ekonominya”.
BACA JUGA:
Begitulah sobat penyebab kenapa praktek ini bisa tumbuh subur di sepak bola Indonesia. Meski telah semerawut, namun kalau ada kerjasama semua pihak menumpasnya bukan hal mustahil menghilangkan pengaturan skor dari kompetisi bola tanah air.